-->

Notification

×

Iklan

Warga Miskin Keluhkan Biaya Sewa Gedung Seni dan Budaya yang Sangat Mahal

Friday, August 9, 2019 | Friday, August 09, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-08-09T06:59:54Z

Kota Bima Garda Asakota,- 

Pembangunan Gedung Seni dan Budaya (GSB) Kota Bima di wilayah Kelurahan Rabangodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima bukannya memudahkan ruang gerak segala aktivitas sosial warga masyarakat di sekitarnya terutama untuk hajatan resepsi pernikahan maupun untuk hajatan sosial lainnya. Tapi justru keberadaan gedung mewah tersebut menjadi keluhan tersendiri bagi warga.

Pasalnya biaya (sewa) penggunaan GSB untuk hajatan terlalu tinggi hingga tak mampu dijangkau warga. Menurut warga, sewa pemakaian GSB mencapai Rp5 juta per hari. "Bayangkan saja, biaya sewa gedung itu per harinya Rp5 juta. Angka itu, tentu tak mampu dijangkau oleh warga. Lebih-lebih bagi yang ekonominya lemah seperti kami, tentu tak akan mampu menyewa gedung itu," keluh warga Kelurahan Rabangodu saat reses dewan, Kamis (08/8).

Akibat kondisi biaya sewa GSB yang cukup mahal tersebut, terkadang mereka terpaksa menggunakan jalan raya sebagai alternatif utama sebagai tempat hajatan. Tentu disadari bahwa penggunaan jalan itu, pastinya akan bertentangan juga dengan aturan lalu lintas jalan. Sementara di Kelurahan Rabangodu sendiri, nyaris tidak ada lahan kosong atau lapangan terbuka sebagai tempat hajatan.

"Jadi lokasi yang mudah dijangkau, yahh hanya di jalan raya," katanya seraya mengusulkan agar pemerintah dapat meninjau kembali pengenaan biaya sewa GSB tersebut supaya dapat terjangkau. "Paling tidak, angkanya diturunkan setengah dari angka Rp5 juta itu," usulnya.

Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) selaku pengelola pembangunan GSB, membenarkan bahwa biaya sewa GSB saat ini sebesar Rp5 juta untuk sekali kegiatan. Dinas berlasan, biaya sewa itu disamakan dengan pengenaan biaya sewa gedung conventional hall Paruga Nae karena mengacu pada Perda yang sama.

"Biaya sewanya tidak ada bedanya, baik untuk warga yang berekonomi lemah maupun kalangan menengah ke atas, sama rata," ungkap Kepala Dinas Dikbud Kota Bima melalui Sekretaris Dikbud, H. M. Yamin, S. Sos, kepada Garda Asakota Jumat, (9/8).

Sebenarnya, kata dia, GSB tersebut adalah gedung seni budaya yang digunakan khusus untuk kegiatan seni dan budaya. Kalau untuk kegiatan yang berhubungan dengan pentas seni dan budaya, hingga saat ini diakuinya masih gratis.

"Mereka hanya dibebankan biaya kebersihan saja yakni Rp200 ribu saja. Sementara untuk kegiatan lainnya seperti kegiatan hajatan pernikahan tetap dikenakan biaya sebesar Rp5 juta per hari," sebutnya. (GA. 355*)
×
Berita Terbaru Update