-->

Notification

×

Iklan

Lurah Minta Perda Ternak Ditegakkan, Warga Pertanyakan Janji Politik Lutfi-Feri

Friday, August 9, 2019 | Friday, August 09, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-08-08T23:58:30Z

Kota Bima, Garda Asakota.-

Ternak seperti Sapi dan Kambing saat ini masih banyak berkeliaran di jalan raya maupun area publik di Kota Bima, sehingga dirasakan sangat mengganggu aktivitas kendaraan serta merusak pemandangan akibat banyaknya kotoran ternak berhamburan di jalan.

Olehnya itu, Lurah Melayu Kecamatan Asakota, berharap agar Perda Ternak dapat ditegakkan. Hal itu disampaikannya saat Mengawali kegiatan reses anggota DPRD Kota Bima Dapil Asakota masa sidang II tahun Dinas 2019 yang berlangsung di eks lapangan Polsek Asakota Lingkungan Melayu Kamis sore, (8/8).

"Kepada legislator Dapil Asakota diharapkan untuk dapat mempertegas kembali tentang Perda Ternak yang menurut kami tidak berjalan di tengah masyarakat. Pasalnya ternak keliaran sudah kian merajalela liarnya seperti di sekitar wilayah Kelurahan Melayu," pinta Lurah Melayu, Kamrin, S.Sos.

Dalam reses yang dihadiri sejumlah anggota dewan itu, Lurah menuntut perhatian serius karena salah satu aspek yang harus dibenahi di Kota Bima ini adalah Perda ternak agar benar benar dilaksanakan dengan sebaik baiknya. Bukan hanya itu, ia juga mempertanyakan ketersediaan armada Persampahan yang masih minim bahkan cenderung tidak ada di kelurahan Melayu. "Padahal banyak hal negatif yang ditimbulkan oleh sampah ini, oleh karenanya mohon di atensi," pintanya.

Menjawab apa yang di sampaikan oleh Lurah Melayu, juru bicara reses dewan Dapil Asakota, Ir. M. Nor, menjelaskan bahwa mengenai Perda Ternak ini Pemerintah  diakuinya sudah mengeluarkan peraturan daerah tinggal bagaimana tingkat kesadaran masyarakat terutama para pemilik ternak untuk mampu menjaga ternaknya agar tidak dilepas liar ke area-area publik.

"Kesadaran masyarakat inilah yang masih belum ada, percuma aturan di buat jika masyarakat tidak mau sadar untuk taat dengan aturan tersebut," katanya.

Mengenai keluhan minimnya armada Persampahan, kata dia, sesuai dengan janji politik Pemerintahan yang sekarang maka armada sampah tiap kelurahan akan diperjuangkan. "Kedepan akan diperjuangkan," imbuhnya.

Pantauan langsung wartawan, memasuki sesi penyampaian aspirasi banyak harapan memang yang di sampaikan oleh warga masyarakat kelurahan Melayu seperti yang disampaikan oleh H. Abidin. Selain mengusulkan pembebasan lapangan untuk kegiatan sosial masyarakat, ia juga mempertanyakan kejelasan atas komitmen dan janji politik Walikota Bima, HM. Lutfi, SE dan Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan, SH, pada saat kampanye kemarin bahwa akan memberikan insentif Rp1 juta per orang kepada tenaga Honorer K2. "Kami pertanyakan, mana janji itu?," cetusnya.

Syamduddin, Ketua Rt. 15 juga ikut menyampaikan aspirasi. Kepada wakil rakyat, pihaknya mempertanyakan perbaikan deker lingkungan karena dinilainya bukan memperlebar jalan, tapi justru mempersempit jalan hingga Ambulance saja nggak bisa masuk.

Harapan lainnya juga disampaikan oleh Zaenab, S.Pd. Ia meminta agar
drainase yang macet di setiap sudut pemukiman warga kelurahan Melayu untuk bisa di perbaiki karena selama ini jarang diperhatikan oleh pemerintah. "Meski sudah sering kami sampaikan dan saking lamanya  nggak di perbaiki akhirnya bertahun-tahun kami harus hidup berdampingan dengan menghirup bau tak sedap," keluhnya.

Sebelumnya, salah seorang Legislator Kota Bima dari Kelurahan Melayu, Khalid Bin Walid menggugah warga masyarakat melayu khususnya warga RT. 14 dan 15 agar dapat menyampaikan aspirasinya ke forum reses. "Apapun itu, silahkan disuarakan untuk dapat saya perjuangkan di dewan nantinya. Jangan hanya datang hadir saja dalam kegiatan reses, tetapi warga tidak menyampaikan apa yang menjadi uneg-unegnya," tandasnya sore itu. (GA. 003*)
×
Berita Terbaru Update