-->

Notification

×

Iklan

FMP Desa Sanolo Tuntut Transparansi Penggunaan ADD

Tuesday, July 2, 2019 | Tuesday, July 02, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-07-02T07:07:49Z
Kepala Desa Sanolo, Mahfud Hasan.  

Kabupaten Bima, Garda Asakota.-

Ketidak puasan masyarakat terhadap dugaan ketidak trasparannya pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD), berujung aksi demo masyarakat Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Selasa (1/7). Dalam aksinya, massa menuntut kejelasan penggunaan ADD di tahun 2018 mengingat di tahun 2019 anggaran tahap pertama terancam tidak bisa dicairkan oleh Pemkab Bima.

Dari pantauan langsung media ini aksi yang mengatas namakan Front Masyarakat Peduli (FMP) Desa Sanolo sempat bersitegang dengan pihak Kepolisian dibantu Babinsa setempat. Aksi saling dorongpun tak bisa dihindari, terlihat aparat berusaha menghambat pergerakan massa yang hendak merangsek masuk ke dalam aula kantor desa setempat.

 "Kami menemukan banyak kejanggalan dalam penggunaan ADD Sanolo sejak tahun 2015 yang menggambarkan tidak adanya keterbukaan informasi publik sebagaimana yang diamanatkan UU Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik," ujar Ketua Aksi, Farid Najamudin.

Untuk itu, pihaknya meminta klarifikasi terkait seluruh kegiatan pelaksaan penyelenggaraan Pemdes baik yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan maupun kegiatan pemberdayaan masyarakat desa pada tahun 2018. "Kami selaku masyarakat desa Sanolo meminta kepada aparat penegak hukum (Polres dan Kejaksaan Bima) untuk menyikapi dengan tegas terkait adanya indìkasi penyalahgunaan dana desa dan alokasi dana desa tahun 2018 desa Sanolo," pintanya.

Sementara itu, ditemui di sela-sela aksi demo Kepala Desa Sanolo Mahfud Hasan  mengungungkap rasa kecewanya dengan aksi yang digelar elemen warganya tersebut. Padahal dia beralasan kasus ini sedang berjalan di ranah hukum. "Saya sudah menandatangani di atas meterei siap mengembalikan anggaran tersebut. Untuk itu, mari kita hadapi dengan kedewasaan dan kekeluargaan, karena siapa lagi yang akan membangun desa kalau bukan kita kita lagi," harapnya. (GA. Ayub*)
×
Berita Terbaru Update