-->

Notification

×

Iklan

Dinilai Punya Potensi Besar, Ketua DPW Nasdem NTB Bakal Dipromosi Jadi Dubes

Monday, April 29, 2019 | Monday, April 29, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-04-29T12:30:40Z
Ketua DPW Nasdem NTB, HM Amin, saat berpose bersama Ketum DPP Nasdem, Surya Paloh, dalam salah satu pesawat pribadi milik Surya Paloh.

Mataram, Garda Asakota.-

Siapa yang tidak kenal dengan sosok Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Provinsi NTB, H Mohammad Amin SH., MH., di Provinsi NTB?., Sebagai seorang politisi senior di NTB, tentu sebagian besar sangat mengenal sosok ini. Bahkan namanya semakin populer ketika menjabat selaku Wakil Gubernur NTB berdampingan dengan Tuan Guru Bajang (TGB) Pada Periode 2014-2019.


Sebagai seorang politisi senior dan dipercayakan sebagai Ketua DPW Nasdem Provinsi NTB. Pria yang dikenal sangat bersahaja dan inklusif ini ternyata juga memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Ketua DPP Partai Nasdem, Surya Paloh. Saking dekatnya, tidak jarang HM Amin dipanggil khusus oleh Ketua DPP Nasdem ini untuk mendiskusikan berbagai persoalan bangsa. Walhasil, kedekatan Surya Paloh dengan mantan Wagub ini ternyata dibangun sejak era tahun ‘98 ketika mereka sama-sama membangun Partai Golkar. Dan paska purna tugas menjadi Wagub, Surya Paloh, tanpa menunggu lama meminta khusus HM Amin untuk memimpin partai besutannya tersebut di NTB.


Kini paska perhelatan Pemilu 17 April 2019, tersiar kabar bahwa orang nomor satu di DPW Nasdem NTB ini bakal diganti oleh orang baru. Kabar yang beredar, tampuk kekuasaan Nasdem 1 di NTB, akan diover ke Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah yang saat sekarang menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB. Lantas kemana HM Amin akan ditempatkan?. 


Kepada wartawan media ini, Ketua DPW Nasdem NTB, HM Amin, tidak menampik akan adanya rencana pergantian di posisi 01 Nasdem NTB. Bahkan pria yang dikenal sangat ramah ini mengaku, jauh hari sebelum pelaksanaan Pemilu 17 April 2019, Ketua DPP Nasdem, Surya Paloh, berencana akan mempromosikan dirinya untuk menjadi Duta Besar di Qatar atau kalau tidak akan menjadi Komisaris Utama di salah satu BUMN di Jakarta.


“Jauh hari sebelum Pemilu 17 April 2019, Pak Ketum (Ketum DPP Nasdem, red), memiliki rencana untuk memberikan tugas kepartaian atau tugas pengabdian kepada Negara baik pengabdian di Luar Negeri maupun pengabdian di Dalam Negeri untuk posisi penting dan strategis. Kalau saya menganggap itu sebagai suatu bagian promosi dari pak Ketum,” jelas HM Amin dengan lugasnya kepada wartawan media ini di kediamannya di Kota Mataram, Senin 29 April 2019.


Pria yang dianggap sukses menaikan raihan suara Partai Nasdem di NTB ini mengaku konsekuensi penugasan dirinya oleh Ketum DPP Nasdem akan berdampak pada ditinggalkannya posisi 01 Nasdem NTB untuk dialihkan ke Ketua Nasdem NTB baru?. 


Menurutnya, Ketum DPP Nasdem telah memerintahkan dirinya untuk merekomendasikan figur Ketua Nasdem NTB yang baru yang tentu saja kriterianya adalah figur yang mampu mempertahankan prestasi yang telah diraih oleh Partai Nasdem NTB saat ini. Siapakah figur pengganti tersebut, apakah Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah sebagaimana kabar yang beredar di ruang publik?. 


Kepada wartawan, pihaknya secara blak-blakan mengaku sosok Hj Sitti Rohmi Djalillah merupakan figur yang sangat tepat untuk memimpin Nasdem didaerah. 


“Apalagi Umi Rohmi adalah sosok yang memiliki jabatan yang sangat strategis di NTB. Kenapa tidak jika Umi Rohmi mau memimpin Nasdem NTB?. Hanya saja menyangkut soal itu belum kita bicarakan secara lebih intens dengan beliau (Umi Rohmi, red.). Kalau kita di Nasdem sangat terbuka untuk menerima beliau (Umi Rohmi, red.). Hanya saja nanti mekanismenya Nasdem Wilayah akan mengajukan minimal tiga(3) nama ke DPP Nasdem untuk diseleksi lagi oleh tim tujuh (7) di DPP Nasdem,” kata HM Amin.


Kriteria kepemimpinan di Nasdem itu secara umum menurutnya akan melihat kepada aspek kemampuan manajerial, skill atau kemampuan dalam berkomunikasi dan berkoordinasi serta memiliki karakter yang kuat untuk memimpin. 

“Disamping itu, figur itu harus bisa bersikap fleksibel dan mau dikritik serta mampu membangun hubungan dengan semua profesi,” ucapnya.

Lantas kapan rencana pergantian dan promosi itu akan dilakukan?. Menurutnya proses pergantian dan promosi itu akan dilakukan bisa pra dan paska pelantikan Presiden RI yang baru. “Atau bisa saja nanti pada tahun 2020,” pungkasnya. (GA. 211*).
×
Berita Terbaru Update