-->

Notification

×

Iklan

Satu Jam Diguyur Hujan, Puluhan Hektar Sawah di Desa Tumpu Jadi Lautan

Monday, January 14, 2019 | Monday, January 14, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-01-14T10:01:14Z
Ket Foto: Ketua Poktan So Mada Ngao desa Tumpu, Anggor Ahmad beserta warga masyarakat lainya saat memantau lahan persawahan yang direndam banjir

Kabupaten Bima, Garda Asakota.-

Kurang lebih Satu jam Hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB,  puluhan Hektar Lahan Persawahan wilayah Desa Tumpu, Kecamatan Bolo berubah menjadi lautan, Senin, (14/1/2029). Luapan air hujan tersebut, tidak saja terlihat di lingkungan perkampungan desa setempat tetapi tanaman padi yang baru berusia kurang lebih 25 hari tersebut juga ikut terendam dan mengancam gagal panen.

Mursalim salah satu warga setempat mengatakan, meluapnya air banjir ini kerap kali terjadi pasca hujan turun. "Setiap tahun pasca hujan air selalu meluap merusak tanaman padi masyarakat", ujarnya. Oleh karena itu lanjut dia, pihaknya berharap pihak pemerintah daerah ada perhatian serius dengan bencana ini, utamanya adanya pemasangan bronjong aliran sungai. "Sebab setiap adanya banjir dari arah pengunungan wilayah donggo selalu meluap hingga perkampungan dan merusak lahan persawahan," tuturnya.

Anggur Ahmad Ketua Kelompok Tani So Mada Ngao, mengatakan, lahan milik kelompoknya yang terendam air seluas 25 Hektar. Dirinyapun memprediksikan puluhan lahan persawahan milik kelompoknya itu akan gagal panen. "Saya rasa untuk tahun ini puluhan lahan persawahan pertani akan gigit jari karena tanaman padi ini akan rusak akibat tertumpuk oleh lumpur bawaan banjir", ujarnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir ini dirinya berharap adanya perhatian pemerintah untuk melakukan normalisasi sungai. Selain itu, kepada dinas terkait dapat memperhatikan nasib masyarakat tani saat ini. "Saya minta pihak pemerintah dapat melakukan normanisasi sungai Tumpu, disamping itu, terkait adanya rusaknya puluhan hektar tanaman padi petani ini kami minta pada pihak terkait dapat memberikan ganti rugi sehingga masyarakat tani tidak terlalu di rugikan", pintanya. (GA. Ongky*).
×
Berita Terbaru Update