-->

Notification

×

Iklan

Jaringan Air dan Listrik Belum Tersedia, PKL Ama Hami Tolak Dipindahkan ke Lokasi Baru

Wednesday, December 26, 2018 | Wednesday, December 26, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-12-26T13:10:50Z

Kota Bima, Garda Asakota.-

Senin siang (26/12) sekitar pukul 14.00 sampai pukul 18.30 Wita, Sat Pol PP Kota Bima menggelar penertiban para PKL (Pedagang Kaki Lima) di kawasan Ama Hami. Namun sayangnya, saat hendak ditertibkan, para pedagang menolak pindah ke lokasi baru yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Kota Bima. Mereka beralasan tempat yang disediakan oleh Pemerintah Kota Bima yaitu di jalan sebelah utara Masjid Terapung belum ada fasilitasnya seperti yang dijanjikan oleh Dinas Koperindag Kota Bima. "Beberapa yang dijanjikan itu antara lain jaringan listrik dan air," ungkap Kabid Tibum Sat Pol PP Kota Bima, H Haris, SH, kepada wartawan.


Diakuinya, aksi penolakan itu berlangsung sampai dengan pukul 18.30 Wita. Bahkan  saat Sat Pol PP turun para PKL sempat memblokir jalan raya di depan Taman Ama Hami. Namun setelah dilakukan negosiasi antara Pemerintah Kota Bima yang diwakili oleh Satpol PP dengan Korlap Aksi, disepakati bahwa malam ini para pedagang tidak berjualan di taman Ama Hami sambil menunggu hasil audiensi antara perwakilan pedagang/PKLl Taman Ama Hami dengan Pemerintah Kota Bima besok tanggal 27 Desember 2018, bertempat di ruang rapat Walikota Bima. "Bagaimana hasilnya, kita tunggu besok," katanya.

Sementara itu, Kasi Pol PP Kota Bima, A. Faruk, S.ST. Par, M. Si, berharap agar tidak ada upaya menyesatkan terkait penertiban PKL yang jualan di atas Taman Ama Hami. Menurutnya, salah satu informasi penyesatan yang menyebutkan adanya pengerusakan rombong PKL oleh petugas. "Tidak ada pengerusakan yang dilakukan oleh anggota Pol PP Kota Bima, fakta di lapangan justru Pedagang Kaki Lima merusak sendiri gerobak bantuan Pemkot karena merasa kecewa dilarang berjualan di atas taman Ama Hami yang baru di bangun. Justru anggota Satpol PP malah mengamankan agar Gerobak Bantuan dari Uang Rakyat tidak di hancurkan seperti itu," pungkas Faruk. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update