-->

Notification

×

Iklan

DBD Mulai Mengancam, Masyarakat Diimbau Galakkan Kegiatan PSN

Sunday, December 23, 2018 | Sunday, December 23, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-12-23T01:33:48Z

Kegiatan Fogging yang dilakukan petugas Dikes Kota Bima.

Kota Bima, Garda Asakota.-

Berada di musim hujan, masyarakat diimbau untuk menggalakkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk membunuh jentik-jentik nyamuk penyebab Demam Berdarah (DBD). 

Penyakit DBD adalah penyakit yang sesungguhnya berbasiskan lingkungan. Sehingga partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan kegiatan PSN dengan melakukan gerakan 3M yakni Menguras, Menutup dan Mengubur, benda-benda yang bisa menampung air dan pemberian abetisasi pada tempat-tempat penampungan air, sangat diperlukan. 

Kegiatan PSN ini sangat diharapkan dapat dilakukan guna menghindari munculnya penyakit DBD.

"Dalam memberantas sarang nyamuk ini sangat diharapkan peran aktif masyarakat sendiri untuk ikut terlibat menjaga lingkungan agar jentik-jentik nyamuk penyebab DBD itu tidak berkembang biak dilingkungan masing-masing. Jentik-jentik nyamuk ini yang sesungguhnya sangat berbahaya dan harus diberantas dengan terus menerus melakukan kegiatan PSN plus abatisasi oleh masyarakat sendiri. Nah kalau kegiatan Fogging itu hanya berfungsi membunuh nyamuk-nyamuk dewasa saja dengan radius 100 meter dari pusat kasus," jelas Kadikes Kota Bima, melalui Kasi Pengendali Penyakit (P2), Erwin Rahadi SKm, kepada wartawan media ini, Minggu 23 Desember 2018.

Sepanjang tahun 2018, diungkapkannya, jumlah penderita DBD di Kota Bima sudah mencapai angka 40 kasus penderita DBD. 

"Sementara penderita DBD di awal Desember 2018, sudah ada lima (5) kasus penderita DBD yang muncul diawal musim penghujan sebagai suatu siklus alam. Nyamuk DBD tidak bisa berkembang diatas air yang tergenang diatas tanah. Akan tetapi ia berkembang pada air yang ditampung oleh bekas-bekas kaleng, botol bekas air mineral, atau tempat yang bisa menampung air seperti bak mandi, kulkas, dan lainnya. Sehingga perlu dilakukan gerakan PSN dengan cara 3M plus abatisasi," ungkapnya.

Penyakit DBD menurutnya asalkan cepat tertangani dengan baik maka bisa disembuhkan. Karena penyakit DBD menurutnya erat kaitannya dengan penurunan imun tubuh. "Kekuatan virus itu ada masanya, sangat bergantung pada tingkat kekebalan tubuh seseorang. Dan alhamdulillah dari 40 penderita DBD di Kota, dapat tertangani dengan baik oleh pihak medis," cetusnya.

Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, pihak Dikes Kota Bima sejak seminggu lalu gencar melakukan program fogging untuk membunuh nyamuk dewasa penyebar virus DBD. 

Beberapa tempat seperti Penaraga, Penana'e, Kompi Senapan A, Sambina'e dan Lampe dilakukan kegiatan fogging. Namun peran aktif masyarakat dalam melakukan kegiatan PSN dengan cara 3M dan abatasisasi juga sangat diperlukan agar jentik-jentik nyamuk tidak bisa berkembang biak dengan mudah. (GA. 211*)

Baca Juga Berita Terkait :

http://www.gardaasakota.com/2018/12/cegah-dbd-dikes-kobi-gelar-kegiatan.html?m=1
×
Berita Terbaru Update