-->

Notification

×

Iklan

Bupati Sikapi Keluhan Kerusakan Proyek Jembatan Kawuwu Langgudu

Wednesday, December 12, 2018 | Wednesday, December 12, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-12-12T07:21:49Z
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri


Kabupaten Bima, Garda Asakota.-

Jembatan Desa Kawuwu Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima dikeluhkan mengalami kerusakan yang cukup parah, padahal proyek tersebut baru saja diresmikan beberapa bulan lalu. Proyek ini menurut informasi yang diperoleh wartawan dikerjakan oleh kontraktor ternama Bima dengan pagu dana masing-masing senilai Rp2 Milyar lebih di tahun anggaran 2017.

Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, yang dikonfirmasi wartawan akan menindak lanjuti masalah ini. Segera akan diteruskan keluhan ini pada dinas teknis yang menanganinya. "Iya akan di tindaklanjuti oleh dinas tekhnis," jawab Bupati singkat. Sementara Kadis PU Kabupaten Bima melakui Kabid Bina Marga, Ir. Sutami, mengakui bahwa khusus jembatan Kawuwu masih dalam masa pemeliharaan dan akan segera diperbaiki. "Untuk jembatan Kawuwu  akan segera dperbaiki," katanya.


Berdasarkan informasi wartawan, masa pemeliharaan pekerjaan proyek ini sudah lewat, hanya saja dalam UU Jasa Konstruksi ada yang namanya kegagalan konstruksi, dimana tidak berfungsinya seluruh bangunan atau sebagian sehingga tidak efektif penggunaannya. Terhadap ini bisa dilakukan evaluasi, disebabkan oleh kelalaian kontraktor maka tanggungjawabnya ditimpakan pada kontraktor. Sebaliknya, jika sebab karena salah dalam perencanaan maka pihak Konsultan Perencanalah yang harus bertanggungjawab. Bila nanti terbukti karena kegagalan konstruksi, maka beban tanggungjawab masing-masing yang bersangkutan. Proyek ini bisa saja kena pidana jika ada unsur niat yang dilakukan terencana seperti ukuran besi yang dipakai tidak seharusya atau campuran betonnya dikurangi. Dan ini bisa di tes dengan alat di laboratorium seperti di Unram.

Pekerjaan jembatan Kawuwu diduga juga ada unsur penyimpangan tiang pancang pada saat pekerjaan, karena saat proses pemancangan tidak menggunakan alat pancang tetapi hanya menggunakan exsavator. Padahal kontraktor harusnya menyewa alat pancang di Surabaya dan untuk biaya pancangnya sudah dihitung anggarannya. Karena tidak pakai alat itu, kontraktor diduga hemat dana ratusan juta. Akibatnya, karena mampuan exsa terbatas diduga kedalam tiang pancangnya tidak maksimal. Sepertinya tidak ada teguran dari Tim PHO dan Pengawas saat itu. Menyikapi dugaan ini, Kabid Bina Marga Ir. Sutami, memberikan klarifikasinya bahwa untuk jembatan Kawuwu pondasinya tidak menggunakan tiang pancang tapi menggunakan pondasi sumuran. (GA. 212*)

.
×
Berita Terbaru Update