-->

Notification

×

Iklan

Gubernur NTB Sebut Media Sosial Harus Sehat dari Hoax

Wednesday, October 31, 2018 | Wednesday, October 31, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-10-31T10:58:21Z
Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah.

Mataram, Garda Asakota.-

Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah menyebut media sosial harus sehat dari berita-berita hoax. Sebab, berita hoax yang beredar di media sosial akhir- akhir ini sering meresahkan. Bahkan, dapat menimbulkan perselisihan di tengah masyarakat dan mengancam keutuhan bangsa.

Menurut Gubernur, masyarakat saat ini sering disuguhkan dengan isu-isu yang mengandung ujaran kebencian, saling fitnah serta memprovokasi.

"Semoga berita-berita yang beredar di media sosial ini dapat menyehatkan pikiran kita semua," ungkap Gubernur saat Membuka Pelatihan  Jurnalisme Warga di Hotel Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Rabu (31/10/2018).

Untuk menghindari meluasnya berita hoax itu kata Gubernur, masyarakat perlu diberikan sosialisasi dan pendidikan yang utuh mana yang disebut hoax dan mana yang bukan hoax. Termasuk memilih materi berita yang baik untuk disebarkan atau tidak.

"Caranya dengan mengikutkan mereka pada kegiatan-kegiatan pelatihan seperti ini," Jelas Gubernur Alumnus Harvard University itu.

Dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan pelatihan-pelatihan itu katanya, berita yang validitas tidak teruji dan jauh dari unsur kebenaran tidak lagi menyebar di media sosial. "Saat ini kita tidak bisa mengontrol berita di media sosial. Tapi, ini akan semakin membaik. Hanya saja perlu proses," kata Gubernur pada acara yang diinisiasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) NTB itu.

Sementara itu, Ketua Panitia, Lalu Okto Muhar Sabdi menjelaskan, kegiatan tersebut digelar untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenal jenis-jenis berita. Termasuk mengenal dan mengidentifikasi berita hoax. Selain itu, kegiatan tersebut dihajatkan untuk mengenal program dan aplikasi media masa kini, mengetahui cara pengambilan gambar media dan praktek pembuatan karya media.

Kegiatan itu diikuti oleh sejumlah mahasiswa, pemuda, jurnalis, kelompok sadar wisata dan NGO. (*)
×
Berita Terbaru Update