Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah.
Mataram, Garda Asakota.-
Indonesia kembali dirundung duka
mendalam akibat terjadinya gempa dahsyat dengan skala Magnitudo 7,5 di Donggala,
Palu Sulawesi Tengah yang disusul dengan terjangan tsunami pada Jum’at 28
September 2018. Ratusan warga pun menjadi korban meninggal akibat bencana tersebut.
Berbagai infrastruktur pemerintah dan sosial luluh lantak.
Pemerintah Provinsi NTB, melalui
Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah, menyampaikan pernyataan duka cita atas
terjadinya bencana tersebut. Meski saat sekarang, Pemprov NTB tengah disibukan
dengan upaya pemulihan dan atau rehabilitas akibat bencana gempa yang beruntun
terjadi di NTB sejak 29 Juli 2018 lalu yang mengakibatkan jatuhnya ratusan
korban jiwa meninggal dan kerusakan berbagai fasilitas dan infrastruktur pemerintah dan sosial. Namun Gubernur Zul menyatakan siap membantu meringankan
duka masyarakat Sulteng.
“Tentu kita akan membantu mereka. Dan
kalau memungkinkan, Insha Alloh kita akan kesana untuk menunjukan walaupun kita
sedang membutuhkan bantuan dan kita sedang berjuang untuk melakukan pemulihan, akan
tetapi tidak juga meniadakan keinginan kita untuk memberikan bantuan terhadap
mereka,” kata Doktor Zul kepada sejumlah wartawan Sabtu 29 September di Hotel
Grand Legi Kota Mataram.
Pemerintah, menurut Doktor Zul, harus
membangun modal sosial karena berbicara potensi bencana itu tersebar di seluruh
Indonesia.
“Apa yang terjadi di Sulteng
menunjukan kepada kita bahwa betapa kedepan kita itu harus bisa berdamai dengan
bencana dan mulai menyiapkan diri untuk mengantisipasi terhadap bencana
tersebut,” pungkasnya. (GA. Imam*).