Kota Bima, Garda Asakota.-
Proyek jembatan Padolo Dua Kota Bima senilai Rp16,9 Milyar mulai dikerjakan sejak Kamis tanggal 26 Juli kemarin. Meski demikian, sejumlah warga mengeluhkan proses pembangunan jembatan Padolo 2 yang dinilai menghambat aktivitas warga sekitar karena pihak Pemkot tidak menyediakan jembatan darurat. Apalagi dua jembatan yang dibongkar sebelumnya hingga saat ini belum tuntas dikerjakan yakni jembatan Penatoi dan jembatan Padolo 1.
"Dua jembatan penting di jalan protokol (Penatoi dan Padolo 1) masih dalam proses pengerjaan, malah sekarang jembatan Padolo 2 sebagai jalan Alternatif justru sudah mulai di bongkar lagi. Ini menunjukan ketidak-matangan perencanaan Pemkot dalam pelaksanaan pengerjaan proyek dimaksud," tulis Lukman AB atau yang akrab disapa Luken Panggi dalam akun FB-nya, Jumat (27/7).
Dia meminta agar Pimpinan dan Komisi 3 DPRD harus memanggil dinas terkait untuk dimintai klarifikasi permasalahan tersebut. Sebab dinilainya masyarakat sangat di rugikan dengan kesemrawutan tersebut. Sementara itu, salah seorang pengendara berharap kepada pihak terkait supaya membuatkan jembatan darurat. Pasalnya sejak adanya pembongkaran jembatan, aktivitas warga menjadi terganggu, terutama anak-anak yang mau berangkat sekolah dan aktivitas lainnya. Selain itu, proses pembangunan jembatan juga dinilai menganggu akses perekonomian warga. "Jembatan ini merupakan akses utama bagi warga untuk aktivitas ekonomi dan pendidikan. Tapi kok gak ada jembatan daruratnya. Ada jalur alternatif, tapi justru semakin jauh," cetusnya.(GA. 355*)
