-->

Notification

×

Iklan

Tim STKIP Taman Siswa Bima Teliti Geopark Tambora

Monday, July 9, 2018 | Monday, July 09, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-07-09T07:47:15Z
Tim Peneliti STKIP Taman Siswa

Mataram, Garda Asakota.-

Pengembangan Geopark Tambora Sebagai aset Nasional mendapat perhatian dari berbagai pihak antara lain Bappeda NTB yang menfasilitasi Penelitian Kajian GeoHomestay Geopark Tambora.

Kajian Geohomestay Geopark Tambora bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan GeoHomestay berbasis Geopark yang berada di kawasan Geopark Tambora.

Hari ini, Senin 09 Juli 2018, STKIP Taman Siswa memaparkan hasil penelitian yang bekerjasama dengan Bappeda NTB dgn Judul "Kajian Geohomestay Geopark Tambora,".

Tim peneliti Diketuai oleh Zulharman, S.Hut.M.Ling, dan Anggota Dr. Ibnu Khaldun, M.Si, Roni Irawan, M.Pd, Raani Wahyuni, ST, MT, M.Sc dan Gunawan Syarif, ST. 

Ketua STKIP Taman Siswa, Dr Ibnu Khaldun, kepada wartawan mengatakan Penelitian ini dilaksanakan dengan anggaran yang berasal dari Bappeda NTB triwulan kedua. 

Selain STKIP Taman siswa, juga yang dipercaya melakukan penelitian adalah Universitas Mataram dan Universitas Muhammadiyah Mataram yang masing masing meneliti tentang Kajian Kelembagaan kawasan Geopark Rinjani dan Kajian pengembangan Ekonomi Lokal masyarakat di Lingkar Rinjani. 

"Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan bahwa di lingkar Gunung Tambora terdapat 10 geosite yang memiliki daya tarik wisata dan ke khasan sendiri. Dari 10 geosite tersebut, di rekomendasikan ada 7 Kawasan sebaran GeoHomestay yaitu Kawasan Doro peti dan sekitarnya, Kawasan Doro Ncanga, Kawasan Calabai, Kawasan Pulau Satonda, Kawasan Pancasila, Kawasan Kawinda To.i dan Kawasan Piong  Sanggar," ujar pria yang dikenal ramah ini.

Homestay yang dikembangkan, menurut Ibnu, harus berbasis masyarakat sehingga homestay tersebut memakai rumah-rumah penduduk yang tersebar pada 7 kawasan Geohomestay tersebut. 

"7 kawasan Geohomestay tersebut telah dikaji aksesnya terhadap lokasi wisata, aksesnya terhadap jalan raya dan listrik memenuhi syarat untuk dikembangkan sebagai Kawasn Geohomestay," cetusnya.

Rekomendasi penelitian ini, lanjutnya, kedepannya diharapkan dilaksanakan upaya pemberdayaan dan pelatihan terhadap masyarakat di kawasan lingkar Tambora .

"Sehingga tersedia SDM yang siap untuk mengelola Geohomestay dan siap menjadi bagian dari pengelola kawasan wisata di Geopark Tambora. Selain itu harus ada upaya revitalisasi terhadap masyarakat lokal yang ada sebagai daya tarik wisata," harapnya. 

Hadir dalam acara seminar ini adalah Pejabat Bappeda NTB, Universitas Mataram, Univerisitas Muhammadiyah Mataram, Dinas Pariwisata NTB, Manajer Geopark Tambora dan Rinjani, Mata Garuda NTB, Dina Peternakan NTB, Dinas Perindustrian NTB dan LIPI NTB. (*)
×
Berita Terbaru Update