-->

Notification

×

Iklan

Reses di Dapil Rasbar dan Mpunda, Dewan Minta Warga Lupakan Perbedaan Saat Pilkada

Monday, July 16, 2018 | Monday, July 16, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-07-16T14:02:49Z



Kota Bima, Garda Asakota.-

Dua elemen warga masyarakat Kelurahan yakni Matakando dan Santi Kecamatan Mpunda pada Senin sore (16/7) bertempat di halaman Penggilingan Santi berbaur menjadi satu dalam sebuah bingkai kebersamaan menghadiri agenda reses anggota DPRD Dapil II Kecamatan Rasanae Barat dan Mpunda Kota Bima masa sidang ke-II tahun Dinas 2018. Hadir dalam pertemuan tersebut Lurah Santi, Ketua LPM dan Karang Taruna dua Kelurahan Santi dan Matakando, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda serta tokoh wanita. Sementara dari unsur lembaga DPRD Dapil II terlihat hadir 10 anggota dari 11 Duta DPRD mewakili Kecamatan Rasanae Barat dan Mpunda Kota Bima diantaranya, HM. Taufik A. Karim dari PPP, Alfian Indrawirawan, S. Adm, dari Golkar, Sudirman DJ, SH dari Gerindra, Anwar Arman, SE dari PKS, Selvi Noviya Rahmayani, SE (Demokrat), M. Tajil Arifin, SH dari PDIP, H. Agus Wirawan, SE dari PAN, A. Latif HM. Sidik,  SH (PAN), Dedi Mawardy (Hanura) serta Asaad Djafar dari Partai Golkar.

Mengawali sambutannya salah seorang anggota DPRD Dapil II Rasanae Barat dan Mpunda Kota Bima yang juga unsur Pimpinan DPRD Kota Bima, Sudirman DJ, SH, menyampaikan pesan kepada warga masyarakat untuk melupakan segala perbedaan pemahaman dan perbedaan pilihan pada Pilkada serentak yang baru saja berlalu. "Saatnya kini kita semua kembali membangun dan menjalin silaturahmi antar sesama karena pada dasarnya di dalam berpolitik jika sudah selesai urusan, maka selesai pula semua perbedaan tersebut," ucapnya.

Mengenai reses semacam ini tentu diakuinya harus dipahami oleh masyarakat bahwa tidak semua aspirasi yang terserap dapat diperjuangkan untuk direalisasikan, karena semua disesuaikan dengan kekuatan anggaran yang ada. "Yang dilaksanakanpun tentu dilihat dari skala prioritas kebutuhan masyarakat, dan menyangkut hal ini kami di lembaga DPRD bisa menjanjikan untuk tetap di laksanakan walaupun dengan jalan potong kompas. Karena beda dengan Musrenbang yang melalui beberapa tahapan mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Tingkat Kota. Misalnya saja dari 100 usulan yang masuk pada Musrenbang kelurahan namun di tingkat Kecamatan yang sampai hanya 50 begitupun seterusnya, berbeda dengan reses Dewan, apa yang sudah dijanjikan InshaAllah akan terpenuhi apalagi melihat komposisi anggota DPRD Dapil II saat ini yang bisa dikatakan memiliki ekstra power atau kekuatan lebih untuk mewujudkan harapan masyarakat karenanya apapun nanti yang di sampaikan melalui reses ini InshaAllah akan diperjuangkan," jelasnya panjang lebar.

Memasuki sesi penyampaian aspirasi beragam hal yang di sampaikan oleh masyarakat dari dua kelurahan tersebut seperti yang di sampaikan oleh salah seorang warga dari Kelurahan Matakando, Hasan Ali yang menitik beratkan pada usulan pembangunan  jalan usaha Tani So Bata Wawi Matakando dan deker, pagar Kuburan lingkungan Tolotando, deker perbatasan Matakando Rite, jalan Matakando Rite di aspal. Kemudian warga dari Kelurahan Santi Ibu Nariman, S.Pd, menekankan pentingnya sebuah pemerataan pembangunan karena menurutnya, di Santi satu Timur tidak seindah dan secantik Kelurahan lain, terutama pagar yang tidak tertata rapi apalagi wilayah ini merupakan tempat tinggalnya Wakil Walikota Bima terpilih. Selain itu, ada usulan penerangan lampu jalan yang tidak maksimal untuk bisa di tata agar lebih terang karena Santi ini sudah nggak bisa di perluas lagi karena sudah di apit oleh jalan dan drainase.

Sementara warga Santi lainnya Zubair mengusulkan agar ada rehab drainase, aset tanah milik Pemkab yang ada di Santi bisa dilakukan tukar guling, pembukaan jalan di belakang lembaga pendidikan Insan Kamil, pembukaan jalan baru sampai ke penggilingan Jatiwangi, bantuan stimulan untuk industri kerupuk dan tusuk sate. Berbeda dengan ketiga warga tersebut salah seorang tokoh masyarakat Santi, Ahmad Sabil, lebih memprioritaskan untuk upaya pemberdayaan ekonomi usaha kecil dan bakulan yang selalu berkutat dengan rentenir selama ini agar keluar dari jeratan rentenir serta diharapkan kepada pemerintah untuk dapat menghidupkan potensi budaya dan olahraga yang ada di kota Bima agar prestasi terbaik seperti yang dicapai oleh Atlit lari Internasional asal NTB, LM. Zohri, bisa menular ke atlit-atlit Kota Bima. (GA. 003*)

×
Berita Terbaru Update