-->

Notification

×

Iklan

Paska Insiden Maut, Pemerintah Berencana Tutup Tambang Rakyat Soge Sekotong

Thursday, June 21, 2018 | Thursday, June 21, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-06-21T07:27:30Z
Mensos RI, Idrus Marham, dan Gubernur NTB, DR TGH M Zainul Majdi, saat mengunjungi korban insiden tambang sekotong Lobar, Kamis 21 Juni 2018.

Lobar, Garda Asakota.-

Peristiwa kecelakaan pekerja tambang di Dusun Soge Desa Buwung Mas Kecamatan Sekotong Lombok Barat pada Selasa 19 Juni 2018 yang menelan 7 orang pekerja tambang emas meninggal dunia dan 6 orang lainnya mengalami luka-luka akibat menghirup asap pembakaran ban karet di atas mulut lubang tambang mendapatkan atensi dari Pemerintah RI dan Pemerintah Provinsi NTB.

Baca Juga Berita Terkait :



Menteri Sosial RI, Idrus Marham, yang berkesempatan hadir meninjau lokasi dan menyalurkan sejumlah bantuan kepada ahli waris korban meninggal serta kepada korban yang terluka dan dirawat di Rumah Sakit, Pada Kamis 21 Juni 2018, berharap peristiwa kecelakaan tambang ini merupakan yang terakhir. Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten untuk melakukan penutupan area penambangan tradisional tersebut. Setelah dilakukan penutupan, pemerintah dan aparat juga diminta untuk terus melakukan pemantauan dan sosisalisasi secara terus menerus kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas penambangan secara illegal di tempat tersebut. 

“Saya minta pemerintah dan aparat untuk memantau dan mensosialisaikan kepada masyarakat agar tidak melakukan penambangan lagi di tempat tersebut”, pintanya.

Kedepan Idrus berharap, jika ada perusahaan yang mendapatkan izin dari pemerintah untuk melakukan eksploitasi tambang di kawasan tersebut, ia menghimbau agar perusahaan tersebut membuat komitmen untuk mengakomodir warga lokal sebagai tenaga kerja di perusahaan tersebut, tentu sesuai dengan tingkatan kemampuannya.

Sementara itu, Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi saat diwawancarai awak media mengatakan, peristiwa kecelakaan tambang tradisional di Sekotong tersebut harus menjadi yang terakhir. “Tidak boleh ada lagi aktivitas tambang disekitar yang akhirnya memakan korban seperti ini”, tegasnya.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi, pemerintah akan menutup seluruh area tambang dan akan terus dilakukan pemantauan serta sosialisasi agar masyarakat tidak lagi melakukan aktivitas penambangan di tempat tersebut.

Sebagai langkah pengganti dari aktivitas masyarakat yang melakukan penambangan, kedepan Pemerintah Provinsi akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten Lobar sampai kepada tingkat desa, agar dibuat program strategis sebagai pengganti aktivitas keseharaian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, seperti bertani dan beternak. 

“Dari para korban yang saya tanyakan tadi ternyata mereka juga selain menambang, mereka juga menanam jagung, kacang dan beternak, program-program inilah yang ingin kita berikan kepada mereka agar tidak kembali melakukan aktivitas tambang yang membahayakan ini”, pungkas Gubernur yang akrab disapa TGB. (GA. 211*).
×
Berita Terbaru Update