-->

Notification

×

Iklan

Meski Ada Kendala Korsleting Listrik, UNBK di SMAN-5 Kobi Berjalan Lancar

Tuesday, April 10, 2018 | Tuesday, April 10, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-04-11T01:31:55Z
Foto: Erot Sutiyana, M.Pd.


Kota Bima, Garda Asakota.-

Sebanyak 144 orang siswa SMAN-5 ditambah dengan peserta UNBK Titipan dari SMA ITNW Nurulhuda Jatibaru sebanyak 23 orang mengikuti UNBK sejak Senin (9/4) hingga Kamis (12/4). Peserta ini terbagi menjadi tiga sesi per harinya dimana satu sesinya diikuti oleh 56 peserta yang terbagi dalam 2 kelas sesuai dengan jumlah perangkat UNBK yang ada di SMAN-5 yaitu sebanyak 56 unit. Kepala SMAN-5 Kota Bima, Erot Sutiyana, M.Pd, kepada Garda Asakota menjelaskan beberapa Bidang Studi yang di UNBK adalah Bidang Studi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris serta Mata Pelajaran Pilihan. "InsyaAllah selama proses pelaksanaan UNBK akan berjalan lancar dan aman walaupun sedikit menemui kendala pada pelaksanaan hari pertama," ungkap Erot kepada wartawan.

Diakuinya, beberapa kendala yang dihadapi di hari pertama yaitu penurunan daya listrik yang mengakibatkan terjadinya korsleting sehingga berdampak pada rusaknya beberapa unit perangkat komputer. Namun itu semua, kata dia, bisa teratasi karena pihak sekolah telah menyiapkan perangkat cadangan untuk mengantisipasi hal semacam ini. "Menjadi sebuah keharusan bagi kami untuk menyiapkan perangkat cadangan agar bila terjadi kendala seperti korslet ini pihak sekolah telah siap," ungkapnya.

Perlu juga disampaikan pihaknya bahwa dari 56 unit perangkat komputer yang dipakai sekarang dalam proses pelaksanaan kegiatan UNBK ini sebagian diantaranya dipinjam dari sekolah lain yaitu SMKN-3 dan SMK PGRI karena memang sekolahnya hanya memiliki 27 unit perangkat komputer. "Karenanya harapan besar kami selaku pihak sekolah kepada Pengurus Komite kiranya mampu menjadi mitra sekolah dalam rangka mewujudkan setiap program yang di rencanakan oleh sekolah salah satunya tentang minimnya sarana prasarana penunjang seperti ini," jelasnya. Harapan pihak sekolah juga kepada pemerintah bahwa masih banyak infrastruktur penunjang pendidikan yang belum terbangun di sekolah ini padahal sarana dan prasarana tersebut sangat penting sekali diantaranya SMAN-5 belum memiliki Aula, Ruang Guru, Ruang BK, Ruang OSIS, serta Ruang UKS. Ruangan tersebut, kata dia, harus ada di setiap sekolah.

Sementara itu, secara terpisah Ketua Komite SMAN-5, Jakariah Ibra sangat mendukung apa yang menjadi saran serta harapan pihak sekolah karena menurutnya bahwa bagaimanapun juga ceritanya  sekolah itu tetap membutuhkan kemitraan dengan stakeholder termasuk Komite sekolah untuk membantu setiap program sekolah salah satunya adalah dengan merangkul walimurid agar apa yang di harapkan oleh sekolah dapat terpenuhi seperti rencana pengadaan Komputer yang masih kurang. "InsyaAllah akan kami tindaklanjuti," tegasnya singkat. (GA. 003*)
×
Berita Terbaru Update