-->

Notification

×

Iklan

Dinas Peternakan NTB Targetkan PAD Rp1,005 M di Tahun 2018

Thursday, April 5, 2018 | Thursday, April 05, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-04-05T00:36:05Z



Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, drh H Aminurrahman M Si., didampingi Kabag Pemberitaan Biro Humas Setda Provinsi NTB, Lalu Ismunandar.

Mataram, Garda Asakota.-

Transaksi perdagangan untuk sektor peternakan pada tahun 2017 di Provinsi NTB mencapai angka Rp3,01 Trilyun berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi NTB. Sementara di tahun 2018 ini, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, drh H Aminurrahman M Si., mengatakan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk sektor Peternakan ini adalah sebesar Rp1,005 Milyar.

“Target PAD sebesar Rp1,005 M ini ditargetkan dari berbagai aspek pemanfaatan asset seperti holding ground untuk kandang pengiriman ternak keluar daerah, pelayanan kesehatan laboratorium, dan dari produksi mani beku. Pemerintah Kabupaten dan Kota di NTB juga memiliki target masing-masing dari sektor peternakan ini,” jelas Aminurrahman saat menggelar konferensi pers yang difasilitasi oleh Biro Humas Setda Provinsi NTB, Rabu 04 Apri 2018.

Kontribusi usaha peternakan sapi di NTB terhadap pengembangan sapi dan kebutuhan daging dalam daerah dan Nasional, menurut Aminurrahman, berkontribusi sangat signifikan dimana setiap tahunnya NTB mengirimkan sapi potong rata-rata 16.500 ekor dan sapi bibit 12.000 ekor dengan tujuan ke berbagai Provinsi di Indonesia.

Sementara untuk tingkat konsumsi masyarakat NTB terhadap produk peternakan terutama yang berasal dari daging dan telur, kata Aminurrahman, menunjukkan trend yang meningkat dari 2,9 kg/kap/thn dalam tahun 2016 untuk daging sapi dan kerbau menjadi 2,93 kg/kap/thn di tahun 2017.

Demikian pula untuk konsumsi daging unggas seperti ayam ras, buras, dan itik, juga mengalami peningkatan sebesar 57,41 % dari 4,65 kg/kap/thn menjadi 8,01 kg/kap/thn. Sedangkan untuk konsumsi telur di NTB saat ini 6,6 kg/kap/thn untuk telur ayam ras dan 1,24 kg/kap/thn untuk telur ayam buras serta 0,20 kg/kap/thn untuk telur itik.

“Meningkatnya konsumsi masyarakat ini diakibatkan oleh daya beli dan pendapatan masyarakat terutama masyarakat pedesaan yang semakin baik. Tingkat kesejahteraan masyarakat peternak di NTB tercermin dalam Indeks Nilai Tukar Petani Sub Sektor Peternakan yang secara rutin di relase oleh BPS NTB yaitu 117,98 poin di tahun 2016, naik menjadi 120,60 poin di tahun 2017. Release terakhir bulan Januari-Maret 2018, Indeks Nilai tukar Petani Sub Sektor Peternakan adalah 121,10 poin dengan total nilai transaksi perdagangan mencapai angka Rp3,01 trilyun,” tandasnya. (GA. 211*).


×
Berita Terbaru Update