-->

Notification

×

Iklan

Disorot, Pekerjaan Pagar SMKPPN Bima Senilai Rp800 Juta

Thursday, February 22, 2018 | Thursday, February 22, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-02-22T09:37:27Z


Kota Bima, Garda Asakota.-

         Dana milyaran rupiah yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus APBN ke pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun Anggaran 2017 untuk pelaksanaan program pekerjaan pembenahan infrastruktur sarana penunjang pendidikan di SMKPPN (Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian dan Peternakan Negeri) Bima menuai sorotan. Pasalnya dari beberapa item proyek tersebut sebagian di antaranya masih dalam proses pengerjaan padahal sudah melampaui batas waktu pelaksanaan.

        ‎ Salah satu item yang menjadi sorotan adalah pembangunan pagar keliling sekolah sepanjang 1,4 km yang semestinya selesai dalam waktu 90 hari kalender tahun lalu, namun faktanya hingga kini diduga mangkrak. Pekerjaan fisiknya tak kunjung selesai, bukan itu saja kata seorang sumber, pondasi pagar tembok keliling khusus yang berada di belakang sekolah pondasi disinyalir buruk kualitasnya. "Pondasinya seperti tidak digali hingga terkesan pasangan batu pondasinya berada di atas tanah padahal info yang kami dapat dari sekolah adalah untuk proyek pagar sekolah di bagi dalam dua jenis yaitu bangun baru dan rehab yang barunya untuk tembok pagar bagian belakang dan samping sementara bagian depan sekolah rehab saja," ungkap sumber yang engggan disebutkan namanya.

   ‎Sementara itu Kepala SMKPPN Bima yang coba di konfirmasi untuk dimintai keterangannya terkait persoalan proyek tersebut belum berhasil dijumpai karena masih berada di luar daerah Tetapi melalui Kepala Tata Usaha SMKPPN Bima, Syahrudin, S.Sos, via ponselnya mengakui bahwa seharusnya proyek tersebut selesai tahun lalu karena memang masa pelaksanaannya adalah 90 hari kalender 2017 yaitu mulai Agustus-Oktober dengan anggaran sekitar Rp800 san juta. "Namun entah kenapa sampai sekarang masih dikerjakan, pihak sekolah pun tak tahu karena memang kami tak di berikan kewenangan sama sekali untuk mencampuri urusan proyek pekerjaan infrastruktur di sekolah kami. Tugas kami hanya memantau saja tidak lebih dari itu," katanya, Kamis pagi (22/2). Bahkan diakuinya, nama pelaksana proyek pagar saja pihak sekolah tidak mengetahuinya. "Kami tahunya hanya orang Dompu," cetusnya. (GA. 003*)


×
Berita Terbaru Update