 |
| Ilustrasi |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Miris dan prihatin. Kalimat itu kiranya tepat disandang oleh PB Garuda Jaya. Pasalnya selama berdirinya arena pelatihan bulu-tangkis Kota Bima ini tidak pernah mendapat perhatian serius Pemkot Bima. Padahal PB Garuda Jaya ini memiliki 36 orang siswa binaan dari berbagai jenjang SD, SMP dan SMA, baik atlet putra maupun putri yang berlokasi di gedung KONI Kota Bima. "PB Garuda Jaya belum pernah sama sekali mendapat bantuan dan perhatian selama berdirinya, " ungkap Iwan Santoso Ketua PB Garuda Jaya Kota Bima sekaligus Pelatih PBSI kepada wartawan, Senin (11/12).
Pihaknya menyayangkan sikap Pemkot Bima yang seolah menutup mata akan keberadaan mereka. "Pemerintah tidak pernah menengok apa lagi memberikan bantuan sedikitpun pada PB Garuda Jaya maupun PBSI dibawah asuhannya," cetusnya seraya mengharapkan kepada semua pihak yang merasa prihatin akan keberadaan PBSI Kota Bima agar dapat mengulurkan tangannya untuk dapat membantu keberadaan PB Garuda Jaya PBSI Kota Bima apalagi dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengikuti beberapa kompetisi diantaranya akan berangkat ke Mataram untuk mengikuti kejuaraan Djarum Star tingkat Nasional, Kejuaraan tingkat Provinsi NTB dan juga Kejuaraan antar Club PB se-NTB. Terus terang saja menghadapi event ini kami mengakui minimnya dana operasional," imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota, PB Garuda Jaya pernah menyambet juara 3 Nasional yang diraih oleh Hidayat asal Kota Bima juga pernah juara 1 tingkat pelajar se-Provinsi NTB dan banyak juara dan medali lainnya yang diraih oleh anak dibawah asuhan Iwan Santoso putra dari Almarhum, Ismail, pendiri PB Garuda Jaya. (GA. Ompu*)
