Mataram, Garda Asakota.-
Fenomena terjadinya Supermoon pada Minggu malam tanggal 03
Desember 2017 berdampak pada naiknya air laut di Keruak dan Jerowaru Lombok
Timur. “Akibat terjadinya air pasang tersebut sejumlah warga yang berada di
pinggir tanjung luar, kedome, lungkak, telong elong dan jor sudah mengungsi,”
ujar salah seorang warga Lombok Timur, Misbah AM S.Kom., saat mengabarkan
kejadian tersebut pada Minggu malam (03/12/2017).
Sementara itu, Kepala Pelaksana
(Kalak) BPBD NTB, Ir Mohammad Rum, membenarkan adanya peristiwa naiknya air
laut di sejumlah wilayah di Keruak dan Jerowaru Lombok Timur tersebut yang
diakibatkan adanya fenomena terjadinya Supermoon. “Benar telah terjadi ROB di
Jerowaru. Alhamdulillah, sekarang airnya sudah surut dan 50 jiwa sudah
diungsikan ke tempat yang lebih aman. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ROB
ini,” katanya menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan naiknya air laut
tersebut.
Apa itu banjir Rob? Banjir rob atau
yang juga dikenal dengan banjir genangan kerap melanda di sejumlah daerah yang
berada lebih rendah dari permukaan air laut yang diakibatkan oleh meluapnya air
laut ke daerah daratan pesisir pantai. Air yang menggenangi karena banjir rob
ini ini berwarna cenderung lebih jernih daripada air banjir pada lazimnya.
Menurut Kepala Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Mataram, Agus Riyanto,
ciri-ciri atau karakteristik banjir rob itu antara lain terjadi pada saat air
laut sedang pasang, warna airnya tidak terlalu keruh, tidak selalu terjadi pada
saat musim penghujang tiba, dan biasanya terjadi pada daerah yang mempunyai
wilayah dataran yang lebih rendah daripada air laut.
Adapun faktor terjadinya rob yakni
akibat terjadinya pemanasan global, pemanfaatan air tanah secara berlebihan,
pembabatan hutan mangrove atau hutan bakau, keadaan topografi suatu wilayah,
adanya fenomena penurunan muka tanah, perubahan penggunaan tanah rawa, situ,
sawah dan lainnya, penyempitan bantaran sungai dan membuang sampah di sungai
serta sistem drainase yang tidak terawat.
“Banjir rob bisa diperparah saat
bulan berada pada posisi terdekat dengan bumi dan dikenal dengan istilah
perigee,” tandas Agus. (GA. Imam*).