-->

Notification

×

Iklan

Banjir Rob Terjadi di Lotim, Puluhan Warga Diungsikan

Monday, December 4, 2017 | Monday, December 04, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-12-04T00:18:33Z


Mataram, Garda Asakota.-
            Fenomena terjadinya Supermoon pada Minggu malam tanggal 03 Desember 2017 berdampak pada naiknya air laut di Keruak dan Jerowaru Lombok Timur. “Akibat terjadinya air pasang tersebut sejumlah warga yang berada di pinggir tanjung luar, kedome, lungkak, telong elong dan jor sudah mengungsi,” ujar salah seorang warga Lombok Timur, Misbah AM S.Kom., saat mengabarkan kejadian tersebut pada Minggu malam (03/12/2017).
            Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD NTB, Ir Mohammad Rum, membenarkan adanya peristiwa naiknya air laut di sejumlah wilayah di Keruak dan Jerowaru Lombok Timur tersebut yang diakibatkan adanya fenomena terjadinya Supermoon. “Benar telah terjadi ROB di Jerowaru. Alhamdulillah, sekarang airnya sudah surut dan 50 jiwa sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ROB ini,” katanya menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan naiknya air laut tersebut.
            Apa itu banjir Rob? Banjir rob atau yang juga dikenal dengan banjir genangan kerap melanda di sejumlah daerah yang berada lebih rendah dari permukaan air laut yang diakibatkan oleh meluapnya air laut ke daerah daratan pesisir pantai. Air yang menggenangi karena banjir rob ini ini berwarna cenderung lebih jernih daripada air banjir pada lazimnya.
           Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Mataram, Agus Riyanto, ciri-ciri atau karakteristik banjir rob itu antara lain terjadi pada saat air laut sedang pasang, warna airnya tidak terlalu keruh, tidak selalu terjadi pada saat musim penghujang tiba, dan biasanya terjadi pada daerah yang mempunyai wilayah dataran yang lebih rendah daripada air laut.
           Adapun faktor terjadinya rob yakni akibat terjadinya pemanasan global, pemanfaatan air tanah secara berlebihan, pembabatan hutan mangrove atau hutan bakau, keadaan topografi suatu wilayah, adanya fenomena penurunan muka tanah, perubahan penggunaan tanah rawa, situ, sawah dan lainnya, penyempitan bantaran sungai dan membuang sampah di sungai serta sistem drainase yang tidak terawat.
        “Banjir rob bisa diperparah saat bulan berada pada posisi terdekat dengan bumi dan dikenal dengan istilah perigee,” tandas Agus. (GA. Imam*).
×
Berita Terbaru Update