-->

Notification

×

Iklan

TGB Usulkan Penetapan HPP Bawang dan Cabe kepada Presiden Jokowi

Monday, October 23, 2017 | Monday, October 23, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-10-23T06:55:20Z

Mataram, Garda Asakota.-

         Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan harga pembelian Pemerintah (HPP) cabe rawit, cabe keriting, kemudian Bawang Putih dan Bawang Merah, guna meminimalisir dampak inflasi karena fluktuasi harga dari keempat komoditi pertanian tersebut.
"Kami sudah mengusulkan harga-harga untuk keempat komiditi ini, karena terus terang fluktuasi harga untuk komunitas ini, pertama kadang-kadang membuat inflasi kita naik turun," ujar TGB.

           Kemudian yang kedua, menurutnya fluktuasi harga cabe pada saat-saat tertentu kadang-kadang  jatuh hingga ke level Rp. 4000. Tetapi terkadang sangat tinggi.  Dari fluktuasi tersebut, kata TGB pada intinya petanilah yang pada akhirnya sangat dirugikan. Pada saat-saat tertentu petani kita agak kesulitan menjual cabe mereka dengan harga yang baik, ujar TGB.
Usulan tersebut disampaikan langsung kepada Presiden RI, saat menyampaikan sambutan selamat datang dan apresiasinya kepada Presiden Jokowi atas pembagian 2.700 sertifikat tanah kepada masyarakat NTB, sekaligus peresmian Masjid Nurul Bilad dan beroperasinya KEK MANDALIKA, di Pantai  Kute Lombok Tengah, Jum'at (20/10-2017).

           Pada saat itu, kata Karo Humas Pemprov NTB,  H. Irnadi Kusuma, Gubernur TGB menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Presiden Jokowi, juga mengungkapkan rasa syukur masyarakat NTB atas pembagian serfikat tanah tersebut. Dalam Bahasa sasak TGB sempat menyatakan kegembiran  ribuan masyarakat dari Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Barat dan Kota mataram yang antusias menyambut kedatangan Bapak Jokowi. “demen” bapak ibu? Cemoh? Yang dijawab pekik kegembiraan.
Kenapa senang, karena memang bagi kami warga NTB, kata TGB memiliki tanah yang bersertifikat itu tak ternilai harganya. “Betul-betul itulah yang menjadi harapan masyarakat Nusa Tenggara Barat sehingga mohon berkenan Pak Presiden supaya ditugaskan pak menteri untuk bisa diselesaikan semua tanah tanah yang belum bersertifikat milik warga Nusa Tenggara Barat, supaya bisa semuanya,”ujar TGB.

        Selain itu, TGB juga melaporkan kepada  presiden bahwa  sesuai dengan arahan presiden sebelumnya agar NTB fokus membangun daerah. Sesuai potensi unggulan yang dimiliki, yaitu; fokus pada pertanian dan Pariwisata.  Alhamdulillah sejak 9 tahun  yang lalu, kata TGB, NTB fokus pada dua sektor tersebut. Hasilnya sungguh menggembirakan, ungkapnya. Produksi padi tahun ini  dipaparkan oleh Gubernur meningkat 13,5 persen menjadi sebanyak 2,36 juta gabah kering giling.  Bahkan produksi jagung di NTB, setelah tahun lalu Presiden Jokowi menetapkan HPP,  berdasarkan ramalan kedua BPS tahun ini meningkat 95% dibanding tahun 2016. Jika produksinya tahun lalu sebanyak 1,2 juta ton, maka ramalan kedua dari BPS tahun 2017  menjadi 2,1 juta ton. TGB kemudian mengusulkan kepada Presiden  Jokowi agar menugaskan menteri pertanian untuk Menindaklanjuti penetapan HPP cabe rawit, cabe keriting, kemudian Bawang Putih dan Bawang Merah, guna meminimalisir dampak inflasi karena fluktuasi harga komoditi tersebut.
"Kami sudah mengusulkan harga-harga untuk keempat komiditi ini, karena terus terang fluktuasi harga untuk komunitas ini, pertama kadang-kadang membuat inflasi kita naik turun," ujar TGB.

         Terkait dengan pembangunan Sektor Pariwisata, Gubernur TGB juga memaparkan bahwa sesuai direktif Presiden Jokowi dua tahun lalu yang neminta Gubernur NTB agar menata Mandalika, khususnya yang berada di dekat Masjid Nurul Bilad, Alhamdulillah kini telah berubah total 180 derajat dan berkembang sangat signifikan, terang TGB. Sembari menegaskan bahwa seluruh hal yang diperlukan untuk menata kawasan  Mandalika tersebut, mulai dari administrator kawasan, masalah lahan dan regulasi, sudah berhasil diselesaikannya dengan baik. Dengan selesainya persoalan persoalan tersebut, diharapkan percepatan infrastruktur terus berjalan. "Mudah-mudahan dengan komitmen bersama warga Lombok Tengah, yang dulu mungkin ada satu dua yang menunjukkan kekurang kompakan, Alhamdulillah sekarang sudah kompak. Ikhtiar meIkhtiar menjadikan Mandalika ini sebagai sumber pertumbuhan dan kesejahteraan untuk NTB Insya Allah  akan terwujud," ujar Gubernur.

        Menutup rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi NTB, Presiden Jokowi sempat mengajak Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi untuk foto selfi sebagai salah satu trik dalam mempromosikan keindahan pariwisata di kawasan Mandalika. Presiden dan TGB berfoto selfi dengan latar Pantai Kuta, usai meresmikan Beroperasinya KEK Mandalika, Jumat 20 Oktober 2017. Pantai Kuta merupakan salah satu pantai terindah di Lombok NTB yang memiliki garis pantai kurang lebih 7,2 km. di sebelah barat pantai, terdapat sebuah bukit yang dinamai Bukit Mandalika. Nama ini diambil dari cerita kuno masyarakat setempat, tentang seorang putri bernama Mandalika. Saat ini, kawasan tersebut sedang berkembang dan dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Yakni proyek yang berdampak langsung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (GA. Imam*)
×
Berita Terbaru Update