-->

Notification

×

Iklan

TGB Angkat Jempol Atas Karya dan Pengabdian TNI

Thursday, October 5, 2017 | Thursday, October 05, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-10-05T23:19:57Z

Mataram, Garda Asakota.-

         TNI kuat bersama rakyat, itulah tema pokok upacara peringatan HUT ke 72 Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun  2017 yang dipusatkan di lapangan Eks Bandara Selaparang Rembiga, Kota Mataram, Kamis (5/10/2017). Tema tersebut mengandung makna bahwa TNI tidak saja tumbuh dan berkembang, serta  berjuang bersama rakyat, tetapi juga itulah esensi dari jati diri TNI.  Kesejatian tersebut harus terus ditumbuhkembangkan dan diselaras-serasikan dengan pola pikir kehidupan masyarakat yang semakin modern, sehingga kecintaan akan tetap terbangun sebagai modal pokok, karena bersama rakyat TNI kuat dalam menjaga dan melindungi negara kesatuan republik Indonesia.

          Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi, saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) ke-72 di Eks Bandara Selaparang Rembiga, Kota Mataram, Kamis 5/10/2017 menegaskan hal itu ketika membacakan Amanat tertulis  Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Di sela-sela pembacaan amanat panglima TNI tersebut, Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab  Gubernur NTB dua periode itu, juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan Pemerintah Provinsi NTB kepada segenap jajaran TNI yang telah memberikan pengabdian dan dharma bhakti terbaiknya bagi bangsa, NKRI dan daerah tercinta ini.

         Di hadapan peserta upacara yang terdiri dari para Perwira, Bintara, Tamtama, ASN, Veteran dan Purnawirawan, TGB mengungkapkan TNI sebagai alat pertahanan negara memiliki fungsi operasi militer untuk perang (OMP) ataupun operasi militer selain perang (OMSP). Khusus dalam tugas OMSP, berbagai tugas telah dilakukan oleh prajurit TNI dengan sangat baik, bahkan  melebihi panggilan tugasnya. ’’TNI sangat banyak membantu kita di NTB, seperti dalam penanganan bencana, mencegah ilegal loging dan membantu pemberantasan tindakan terorisme di Indonesia," ujar TGB seraya berharap ke depan peran dan tugas operasi militer selain perang itu lebih ditingkatkan, terutama dalam membantu pemerintah daerah menangani bencana kekeringan yang melanda sebagian wilayah NTB saat ini, imbuh Gubernur.

    Kepada seluruh jajarannya, Panglima TNI dalam amanat tertulisnya, menegaskan Penyelenggaraan HUT TNI pada hakekatnya  merupakan salah satu bentuk laporan pertanggungjawaban TNI kepada rakyat, atas pembangunan kekuatan TNI yang telah dan sedang dilaksanakan, khususnya pada tahun anggaran 2017. Ia meminta  Pembangunan kekuatan TNI terus dilaksanakan, guna  menjaga kesinambungan pembangunan  nasional  menuju pencapaian pembangunan postur ideal. Seperti modernisasi alutsista, pengembangan organisasi, pembangunan sarana prasarana terutama di pulau-pulau strategis. Ternasuk upaya meningkatkan taraf kesejahteraan prajurit akan dilakukan pemerintah  dalam upaya mewujudjan TNI yang handal, profesional dan sehahtera.

   Selain itu, kata dia, Indonesia akan terus menghadirkan TNI pada penyelesaian konflik internasional di bawah bendera PBB. Saat ini misi kemanusiaan yang sedang dilaksanakan kepada Etnis Rohingya Myanmar, upaya ini terus kita laksanakan dalam rangka memperbesar komitmen dan peran Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian dunia sesuai amanah pembukaan uud tahun 1945.
Ke depan, setiap prajurit dan ASN dituntut mengedepankan tugas dan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Panglima mengingatkan, sekecil apapun sikap dan tindakan primitif akan mengganggu bahkan merusak jati diri TNI, sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.

        Prestasi dan kinerja optimal TNI yang telah mendapatkan penilaian positif dari masyarakat dimintanya untuk dipertahankan,  bahkan  harus ditingkatkan lagi. Implementasinya, kata Panglima,  prajurit TNI harus selalu menjadi suri tauladan dalam kepatuhan dan ketaatan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku dimanapun prajurit TNI berada dan bertugas. Di akhir amanatnya Panglima TNI berpesan 7 (tujuh) hal yang harus dipedomi oleh segenap jajaran TNI. Yakni, pertama, tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kedua, tugas prajurit TNI sangat berkaitan langsung dengan tegak atau runtuhnya negara, bersatu atau bercerainya bangsa. Oleh karena itu, tempatkan tugas di atas segala-galanya karena tugas adalah kehormatan, harga diri dan kebanggaan.  Ketiga, junjung tinggi nilai dan semangat kebangsaan demi tetap kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta tetap tegaknya kedaulatan negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Keempat, pegang teguh disiplin keprajuritan dengan berpedoman sapta marga, sumpah prajurit, delapan wajib TNI, taati hukum dan hormati hak asasi manusia. Kelima, bina soliditas satuan, tegakkan rantai komando dan mantapkan kesatuan komando di setiap strata kepemimpinan satuan TNI, sehingga terwujud loyalitas tegak lurus yang jelas dan tegas.

    Keenam, selalu hadir di tengah-tengah anggota dan masyarakat, dengan aktif berperan menyelesaikan masalah dan memberikan kontribusi positif demi kemajuan satuan dan lingkungan dimanapun berada. Lanjutkan hal-hal positif yang telah terbina selama ini, selalu berinovasi dan berkreasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu mengantisipasi segala bentuk ancaman Proxy War dan Cyber War, yang menjadi ancaman nyata bangsa saat ini.

         Ketujuh, menyikapi perkembangan situasi yang berkembang saat ini terkait dengan merebaknya fenomena kebangkitan PKI, Panglima menilai bahwa mereka sekarang sudah tidak lagi melakukan gerakan secara sembunyi-sembunyi tetapi sudah mulai berani menampakan diri ke permukaan dengan berbagai dalih yang ingin memutarbalikan fakta yang sebenarnya, seolah-olah mereka merupakan korban pelanggaran HAM. Perkembangan ini perlu diwaspadai secara komprehensif oleh seluruh prajurit TNI dengan berpegang kepada sapta marga, sumpah prajurit dan delapan wajib TNI. “Kedepan TNI dan Polri harus tetap solid karena meraka merupakan pilar utama yang menjaga keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya. (GA. Imam*)
×
Berita Terbaru Update