-->

Notification

×

Iklan

Reses Anggota Dewan Dapil Rasbar dan Mpunda, Warga Tanjung Keluhkan Bak Penampung Air Banjir dan Kelangkaan Air Bersih

Saturday, October 21, 2017 | Saturday, October 21, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-10-21T12:58:45Z
Ketua DPRD Kota Bima, Feri Sofiyan, SH. 


Kota Bima, Garda Asakota.-

      Lembaga DPRD Kota Bima di akhir Oktober ini mulai mengadakan reses. Salah satunya adalah reses yang dihelat oleh segenap anggota DPRD Kobi Dapil Rasanae Barat dan Mpunda Kota Bima, yang dihelat di Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat,  Sabtu sore (21/10). Dalam reses yang dihadiri oleh 10 orang dari 11 anggota Dewan Dapil Rasanae Barat dan Mpunda tersebut, mengemuka berbagai usulan,  keluhan maupun aspirasi yang disampaikan langsung oleh  warga masyarakat seperti persoalan drainase dan pembuangan air yang tidak tuntas,  permasalahan air bersih maupun beragam usulan lainnya.
   
 


 
    Di Kelurahan Tanjung ini pak, kata  Jainuddin, selalu dijadikan tempat penampungan air terakhir karena saluran air yang tidak jelas, pintunya dimana muaranya dimana. "Di sini ada bak penampungan air banjir dibangun pemerintah, tetapi sia-sia saja tidak ada gunanya sama sekali. Justru keberadaan bak penampungan air itu merugikan masyarakat," keluhnya dihadapan Ketua DPRD Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, Wakil Ketua DPRD, Sudirman DJ, SH,  dan delapan anggota dewan lainnya, Alfian Indrawirawan, S. Adm,  Agus Wirawan, SE,  Anwar Arman, SE, Dedi Mawardy, Drs. Taufik A Karim,  M. Tajil Arifin, SH, Drs. Asaat Djafar, dan Selvi Novia Rahmayani,  SH.

         Sebagai warga masyarakat yang terdampak banjir setiap tahunnya, pihaknya  memohon pada segenap anggota dewan Dapil Rasanae Barat dan Mpunda agar ikut memikirkan dan memperjuangkan hadirnya saluran air dan drainase yang lancar agar air hujan maupun banjir bisa lancar sampai ke laut. "Saat ini ada pintu air di muara tapi kecil saja, jadi tolong diperhatikan pak ketua  dewan dan anggota dewan lainnya," pintanya. Hal Senada juga disampaikan oleh warga lainnya, Jainuddin. Bahkan ia menyebut keberadaan bak penampung air itu tidak ada gunanya sama sekali karena kesannya hanya seperti kolam renang saja. Begitupun tentang keberadaan saluran drainase yang macet di berbagai titik di Kelurahan Tanjung. "Di sini,  hujan sebentar saja warga antar RT sudah ribut karena genangan air,   bagaimana bila hujan besar. Untuk itu,  kami minta dewan mengawasi kebijakan Pemkot Bima," cetusnya.
         ‎
          Menanggapi hal ini,  Feri Sofiyan, yang menjadi Ketua Tim Reses menegaskan bahwa sejatinya jika saluran air maupun drainase tidak dibenahi dengan baik  di Kelurahan Tanjung maka akan percuma saja. Begitupun dengan keberadaan bak penampung air banjir yang ada harusnya tidak dibangun di kawasan Tanjung karena justru akan menghambat air ke lau. "Harusnya bak itu dibangun  di hulu sana untuk menahan lajunya air ke hilir. Dan itu sebenarnya proyek provinsi, memang tidak bermanfaat," ucapnya seraya meminta Komisi III DPRD agar segera berkoordinasi dengan pemerintah terkait dengan masukan warga tersebut. Sementara menyikapi kelangkaan air bersih yang dikeluhkan hampir semua elemen masyarakat, Ketua DPRD Kota Bima menawarkan solusi proyek pengeboran air bersih yang akan diperjuangkan melalui APBD Pemkot Bima. "InsyaAllah kami akan pikirkan Bor Dalam, karena air bersih kebutuhan urgensi masyarakat, maka inilah aspirasi yang harus kita perjuangkan. Jika tidak ada terobosan seperti ini maka kita akan terus mengalami kesulitan air bersih, InsyaAllah akan kita survey di mana titik air besih," ucap pria yang juga bakal calon Wakil Walikota Bima 2018 ini.

        Pantauan langsung wartawan acara reses anggota DPRD Kota Bima Dapil Rasanae Barat dan Mpunda ini dihadiri oleh segenap komponen masyarakat di lingkungan Tanjung.  Warga masyarakat begitu antusias menyampaikan beragam aspirasinya setelah Taufik A. Karim yang memimpin jalannya reses mempersilahkan warga untuk mengajukan usulannya. Warga lainnya, Dahlan, selain mengusulkan pembangunan Pendopo Walikota dan Wakil  Walikota juga mengusulkan pemagaran Tempat Pemakamam Umum (TPU) Tolobali. Menariknya, usulan pemagaran TPU Tolobali langsung direspon Ketua Dewan bersama segenap anggota dewan lainnya. Sementara menyikapi usulan pembangunan Pendopo, Feri menegaskan bahwa pada prinsipnya keinginan itu juga menjadi harapan dan keinginan rekan-rekan lainnya di dewan. Hanya saja diakuinya,  Pendopo Bupati saat ini yang direncanakan untuk membangun Pendopo asetnya belum diserahkan oleh  Pemkab Bima. "InsyaAllah koordinasi agar segera kita lakukan ke Pemkot Bima. Dan ini juga menjadi atensi kami di dewan," pungkasnya. (GA. 212*)



×
Berita Terbaru Update