Prabowo Subianto |
Mataram, Garda Asakota.-
Deklarasi pasangan Ahyar Abduh dan Mori Hanafi sebagai Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB Periode 2018-2023 yang digelar di Lapangan Masbagik Lombok Timur pada Minggu 01 Oktober 2017, dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra RI, H. Prabowo Subianto. Sosok yang meraih suara terbanyak di NTB pada Pilpres lalu ini mendapat atensi khusus dari puluhan ribu massa yang membanjiri Lapangan Gotong Royong tersebut.
Meski panas terik menyengat, namun ‘anehnya’ antusiasme masyarakat dalam mendengar orasi politik pria yang akan maju kembali sebagai Calon Presiden RI ini tidak kelihatan surut. Prabowo dalam kesempatan itu berbicara panjang lebar soal prinsip dan nilai demokrasi yakni rakyat memiliki kedaulatan untuk menentukan arah dan masa depan bangsa.
“Pemilihan itu adalah wujudnya
demokrasi. Beberapa saat ketika engkau berada ditempat pemungutan suara
disitulah kendali kedaulatan rakyat ditentukan. Tapi ingat kalau engkau salah
pilih, yah lima (5) tahun harus engkau tanggung akibatnya,” ujarnya disambut
pekik histeris massa.
Prabowo mengaku menghadiri acara
deklarasi pasangan Ahyar Abduh-Mori Hanafi ini harus menunda agenda kegiatannya
ke Luar Negeri. Disamping karena undangan khusus pasangan Ahyar-Mori, akan
tetapi menurutnya hadir diacara deklarasi dan berbicara dihadapan masyarakat NTB
yang telah memilihnya pada Pilpres lalu merupakan sesuatu hal yang tidak bisa
ia tolak. “Berat juga kalau tidak datang ini. Bisa kualat aku ini,” kelakarnya.
Dikatakannya, pihaknya mengaku
mendukung penuh pasangan Ahyar-Mori dalam kancah Pilkada NTB ini, dan
memenangkan Ahyar-Mori itu berarti juga ikut memenangkan dirinya dalam kancah
pertarungan politik Nasional. “Karena mereka sudah saya jadikan wakil-wakil
saya di NTB ini. Jadi kalau saudara lihat mukanya Ahyar-Mori, maka ingat
Prabowo Subianto. Yang terpenting kita menangkan dulu Ahyar-Mori menjadi
Gubernur dan Wakil Gubernur NTB,” pungkasnya. (GA. Imam*).