-->

Notification

×

Iklan

Panen Perdana di Lambu, Bupati Akui Harga Bawang Merah Menurun

Thursday, October 5, 2017 | Thursday, October 05, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-10-05T23:21:40Z
Bupati dan Wabup Bima saat panen perdana bawang merah di Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima, Garda Asakota.-

        Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, usai menghadiri HUT TNI ke-72 siang harinya (5/10) menuju Kecamatan Lambu Kabupaten Bima tepatnya di So Tolo NaE Desa Rato Kecamatan Lambu dalam rangka melakukan panen perdana Bawang Merah. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kasubdit Pengolahan Holtikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Diah Ismayaningrum, Wakil Bupati Bima, anggota DPRD Kabupaten Bima, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima beserta jajaranya, Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB, ketua Umum Serikat Tani Nasional, camat Lambu dan camat Sape, para petani yang tergabung dalam So Tolo NaE desa Rato kecamatan Lambu.

        Bupati menegaskan, bawang merah merupakan salah satu komoditi unggulan holtikultura masyarakat Kabupaten Bima yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Adanya panen perdana bawang ini, maka para petani diharapkan lebih bersemangat lagi dan tidak berputus asa dalam menjalani profesinya walaupun saat ini diakuinya harga bawang sangat rendah. Meski demikian, pemerintah akan tetap berkoordinasi dengan dinas terkait dan kementerian pertanian untuk mencari solusi jalan keluar bagi para petani terkait harga bawang tersebut. "Sehingga melalui koordinasi ini diharapkan harga bawang merah akan tetap stabil dan masyarakat tani akan dapatmenikmati hasil dari penjualan hasil produksi bawang tersebut," ungkapnya.

        Menurutnya, produksi bawang merah Kabupaten Bima tidak kalah hebatnya dengan produksi bawang merah yang ada di luar NTB. "Hal ini kita ketahui bersama bahwa para petani bawang merah telah melakukan produksi sampai ke pulau Jawa. Begitupun halnya terkait dengan hasil produksi bawang merah yang ada di Kabupaten Bima kualitasnya sangat tinggi  dan tidak kalah dengan hasil produksi bawang merah di luar NTB," ungkap Bupati. Dia berharap dengan panen perdana bawang merah ini masyarakat tani khusunya petani bawang harus bersemangat dan belajar terus untuk menghasilkan bawang merah yang berkualitas yang ada di kabupaten Bima sehingga dengan adanya budidaya bawang ini nantinya akan membawa dampak ekonomis yang tinggi.

       Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima, Ir. Rendra Farid, menjelaskan bahwa luas areal tanaman bawang merah ini mencapai 16 ribu hektar dengan jumlah produksi mencapai 10 s/d 12 ton. Dengan jumlah produksi tersebut maka tidaklah mengherankan bahwa kabupaten Bima merupakan salah satu daerah sentra produksi bawang terbesar selain produksi padi dan jagung komoditi unggulan. Untuk di kecamatan Lambu tepatnya di So. Tolo NaE desa rato kecamatan Lambu jumlah luas lahannya mencapai 12 ribu hektar  sehingga dengan jumlah ini maka kebutuhan akan bawang oleh masyarakat akan terpenuhi dan cukup. "Dengan jumlah produksi ini, maka kami telah mengusulkan kepada Gubernur NTB agar dapat meningkatkan produksi harga bawang sehingga masyarakat petani akan mendapatkan keuntungan yang merata,"  ujarnya.

      Hal senada disampaikan oleh Kadis Pertanian Provinsi NTB, Khusnul Fauji, M.Si. Diakuinya, panen perdana bawang merah ini merupakan salah satu andalan yang ada di NTB sehingga kedepan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendapatan masyarakat tani. "Dan kami selaku kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB akan selalu mendukung dan memperhatikan terkait fluktuasi harga bawang merah ini sehingga masyarakat petani tidak akan mengalami kerugian," janjinya. Kepada masyarakat tani agar dalam rangka peningkatan harga bawang merah ini harus melakukan inovasi sehingga produksi harga bawang semankin meningkat dan kedepannya daerah kabupaten Bima akan dijadikan sentra produksi bawang merah. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update