 |
| Aksi kader HMI Cabang Bima |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Tiga tahun Kepemimpinan Presiden Jokowi menjadi bahan evaluasi bagi para mahasiswa yang tergabung di dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima, khususnya terkait dengan kebijakan Presiden Joko Widodo dalam menstabilkan harga jual bawang merah. Mereka menuntut pemerintah menstabilkan harga, agar petani tidak terus menerus merugi.
Imbas dari harga bawang yang anjlok juga dirasakan oleh para petani bawang di Kabupaten Bima. Akibatnya, Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri,pun tak luput dari sasaran kritik para Kader HMI yang saat itu menggelar aksi di depan kantor Bupati Bima, Senin siang (23/10). Bahkan para pendemo secara khusus meminta kepada Bupati Bima agar berupaya memperjuangkan nasib petani bawang merah di Kabupaten Bima yakni dengan menetapkan standarisasi harga bawang merah. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh Bupati menurut pendemo adalah dengan membuat sebuah Peraturan Daerah (Perda) tentang standarisasi harga bawang merah.
Menyikapi kondisi anjloknya harga bawang merah di tingkat para petani di Kabupaten Bima membuat massa HMI gusar. Merekapun melempar kaleng pestisida dan bawang merah ke halaman kantor Bupati Bima karena kesal dengan harga bawang yang tidak memiliki nilai jual di pasaran. "Untuk diketahui oleh Bupati Bima inilah bentuk keresahan masyarakat petani bawang merah betapa tidak pentingnya bawang pada saat ini. Untuk itu, kami mendesak Bupati Bima segera mengeluarkan peraturan daerah atau Peraturan Bupati Bima tentang standarisasi bawang di Kabupaten Bima," ucapa salah seorang orator, Ferdian, yang saat itu didampingi Jendral Lapangan (Jenlap), Sahlan. Pantauan langsung wartawan meski aksi massa HMI ini berjalan cukup tegang dan panas, namun secara umum suasana tetap terkendali. Sementara aparat Pol PP dibantu pengamanan dari Kepolisian terlihat berjaga-jaga di kantor Bupati Bima Jalan Diponegoro Jatiwangi Kota Bima. (GA. 212*)
