-->

Notification

×

Iklan

Lombok Timur Terpilih Menjadi Salah Satu Kota Cerdas di Indonesia

Tuesday, October 31, 2017 | Tuesday, October 31, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-10-31T10:13:03Z

Jakarta, Garda Asakota.-
            Masyarakat Lombok Timur saat sekarang ini boleh berbangga karena daerah yang menjadi lumbung para santri ini terpilih menjadi salah satu Kota Cerdas atau “Smart City” di Indonesia dan menyisihkan daerah Kabupaten/Kota lainnya. Tentu saja dengan terpilihnya Lombok Timur ini menjadi Kota Cerdas Pertama di NTB menjadikan Lombok Timur berhak untuk mendapatkan pendampingan dari Kementerian Kominfo dalam menggerakan dan mengembangkan Lombok Timur menjadi Smart City.
            Menurut Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Aplikasi Layanan Publik e-Government Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Hafni Septiana Nur Endah, terpilihnya Kabupaten Lombok Timur ini kedalam 25 Kabupaten/Kota percontohan Smart City se-Indonesia berdasarkan proses assessment yang panjang.
“Dari 65 daerah Kabupaten/Kota yang dipanggil untuk menjalani proses assessment pada tanggal 2-3 Mei 2017, hanya 25 daerah Kabupaten/Kota yang berhasil lolos assessment salah satunya adalah Kabupaten Lombok Timur. Proses assessment ini sendiri melibatkan 19 tim ahli yang membantu menilai kesiapan tiap daerah dalam melakukan inisiatif Smart City sekaligus memberikan pengarahan kepada Pemerintah Daerah untuk menyusun roadmap dalam mengimplementasikan inisiatif smart city,” terang Hafni Septiana kepada rombongan press trip Forum Jurnalis DPRD NTB, Diskominfotik, Bagian Umum dan Humas Setwan DPRD NTB di Kantor Kementerian Kominfo Jakarta, Senin (30/10).
Dijelaskannya, assessment itu sendiri didasari pada sejumlah kriteria seperti pemenuhan infrastruktur, kesiapan sumber daya manusia (SDM) serta ruang fiscal. Kriteria-kriteria tersebut menurutnya harus mampu dipenuhi oleh Kabupaten/Kota di Indonesia jika ingin masuk kedalam program Kota Cerdas. Sebuah daerah Kabupaten/Kota menurutnya tidak saja hanya berencana memiliki alat-alat pendukung yang mewah jika tidak disertai dengan pemenuhan kriteria lainya seperti aplikasi dan perangkat smart city lainnya yang sudah bersifat inovatif dan terintegrasi dengan baik.
Sementara itu pada kesempatan awal, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Rosarita Niken Widiastuti, mengatakan dalam tiga tahun kedepan Kemenkominfo menargetkan akan terbentuknya 100 Kabupaten/Kota di Indonesia yang akan mengaplikasikan Kota Cerdas atau Smart City. “Dimulai dari tahun 2017 ini sudah siap 25 Kabupaten/Kota yang akan menjadi Smart City, Tahun 2018 ditargetkan akan bertambah menjadi 50 Kota/Kabupaten Smart City. Sementara sisanya 25 Kabupaten/Kota Smart City akan bisa diwujudkan pada tahun 2019,” jelas Niken Widiastuti.
Di era digitalisasi saat sekarang ini, menurutnya, transformasi teknologi digitalisasi itu tidak hanya terjadi pada sektor-sektor swasta saja akan tetapi juga sangat cepat terjadi pada sektor pemerintah dan public sehingga diharapkan pada setiap Kepala Daerah di Kabupaten/Kota itu memiliki blue print smart city yang sudah disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan di daerah tersebut.
Tanpa adanya keseriusan dari setiap Kepala Daerah di Kabupaten/Kota dalam menggerakan dan mewujudkan Smart City ini maka sudah pasti daerah tersebut tetap tidak akan bisa inovatif dan responsive terhadap aspek pelayanan public.

Tidak hanya Kemenkominfo yang terlibat dalam menggerakan dan mewujudkan 100 Kota Cerdas di Indonesia, ikut andil juga Kementerian lain seperti Kemendagri, Kementerian PUPR dan Kementerian UKM. (GA. Ese*)
×
Berita Terbaru Update