Jakarta,
Garda Asakota.-
Masyarakat Lombok Timur saat
sekarang ini boleh berbangga karena daerah yang menjadi lumbung para santri ini
terpilih menjadi salah satu Kota Cerdas atau “Smart City” di Indonesia dan
menyisihkan daerah Kabupaten/Kota lainnya. Tentu saja dengan terpilihnya Lombok
Timur ini menjadi Kota Cerdas Pertama di NTB menjadikan Lombok Timur berhak
untuk mendapatkan pendampingan dari Kementerian Kominfo dalam menggerakan dan
mengembangkan Lombok Timur menjadi Smart City.
Menurut Kepala Sub Direktorat
(Kasubdit) Aplikasi Layanan Publik e-Government Dirjen Informasi dan Komunikasi
Publik (IKP) Kemenkominfo, Hafni Septiana Nur Endah, terpilihnya Kabupaten
Lombok Timur ini kedalam 25 Kabupaten/Kota percontohan Smart City se-Indonesia
berdasarkan proses assessment yang panjang.
“Dari
65 daerah Kabupaten/Kota yang dipanggil untuk menjalani proses assessment pada
tanggal 2-3 Mei 2017, hanya 25 daerah Kabupaten/Kota yang berhasil lolos
assessment salah satunya adalah Kabupaten Lombok Timur. Proses assessment ini
sendiri melibatkan 19 tim ahli yang membantu menilai kesiapan tiap daerah dalam
melakukan inisiatif Smart City sekaligus memberikan pengarahan kepada
Pemerintah Daerah untuk menyusun roadmap dalam mengimplementasikan inisiatif
smart city,” terang Hafni Septiana kepada rombongan press trip Forum Jurnalis DPRD NTB, Diskominfotik, Bagian Umum dan Humas Setwan DPRD NTB di Kantor Kementerian
Kominfo Jakarta, Senin (30/10).
Dijelaskannya,
assessment itu sendiri didasari pada sejumlah kriteria seperti pemenuhan
infrastruktur, kesiapan sumber daya manusia (SDM) serta ruang fiscal.
Kriteria-kriteria tersebut menurutnya harus mampu dipenuhi oleh Kabupaten/Kota
di Indonesia jika ingin masuk kedalam program Kota Cerdas. Sebuah daerah
Kabupaten/Kota menurutnya tidak saja hanya berencana memiliki alat-alat
pendukung yang mewah jika tidak disertai dengan pemenuhan kriteria lainya
seperti aplikasi dan perangkat smart city lainnya yang sudah bersifat inovatif
dan terintegrasi dengan baik.
Sementara
itu pada kesempatan awal, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo,
Rosarita Niken Widiastuti, mengatakan dalam tiga tahun kedepan Kemenkominfo
menargetkan akan terbentuknya 100 Kabupaten/Kota di Indonesia yang akan
mengaplikasikan Kota Cerdas atau Smart City. “Dimulai dari tahun 2017 ini sudah
siap 25 Kabupaten/Kota yang akan menjadi Smart City, Tahun 2018 ditargetkan
akan bertambah menjadi 50 Kota/Kabupaten Smart City. Sementara sisanya 25
Kabupaten/Kota Smart City akan bisa diwujudkan pada tahun 2019,” jelas Niken
Widiastuti.
Di
era digitalisasi saat sekarang ini, menurutnya, transformasi teknologi
digitalisasi itu tidak hanya terjadi pada sektor-sektor swasta saja akan tetapi
juga sangat cepat terjadi pada sektor pemerintah dan public sehingga diharapkan
pada setiap Kepala Daerah di Kabupaten/Kota itu memiliki blue print smart city
yang sudah disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan di daerah tersebut.
Tanpa
adanya keseriusan dari setiap Kepala Daerah di Kabupaten/Kota dalam menggerakan
dan mewujudkan Smart City ini maka sudah pasti daerah tersebut tetap tidak akan
bisa inovatif dan responsive terhadap aspek pelayanan public.
Tidak
hanya Kemenkominfo yang terlibat dalam menggerakan dan mewujudkan 100 Kota
Cerdas di Indonesia, ikut andil juga Kementerian lain seperti Kemendagri,
Kementerian PUPR dan Kementerian UKM. (GA.
Ese*)