MORI HANAFI |
Mataram,
Garda Asakota.-
Pantai Papa dan Pantai Lariti
memiliki daya tarik tersendiri sebagai sebuah kawasan destinasi pariwisata local
yang berada di kawasan ujung timur Kabupaten Bima yakni kecamatan Lambu. Hanya
saja, belum tersedianya infrastruktur seperti toilet, kamar ganti pakaian serta
musholla sebagai tempat ibadah menjadi suatu kendala tersendiri yang dijumpai
oleh para pengunjung ketika berwisata menghabiskan akhir pekan atau waktu libur
mereka di kawasan wisata ini.
Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, Mori
Hanafi, SE., M.Comm., yang telah berkunjung beberapa kali ke kawasan wisata ini
merasa prihatin terhadap minimnya fasilitas public yang ada di dua kawasan ini.
Melalui program dana aspirasi yang dimilikinya sebagai anggota DPRD NTB, Mori
Hanafi dalam APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017 ini memperjuangkan masuknya
anggaran pembangunan fasilitas toilet, kamar ganti pakaian serta Mushola di
kedua kawasan wisata ini dengan total anggaran sebesar Rp800 Juta.
“Di APBD Perubahan 2017 ini sudah
dianggarkan anggaran untuk item pembangunan fasilitas public tersebut. Untuk
Pantai Lariti dianggarkan sebesar Rp400 juta dan untuk kawasan Pantai Papa juga
dianggarkan sebesar Rp400 juta yang masuk dianggaran Dinas Pariwisata Provinsi
NTB dan sudah terkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bima,” ujar pria
yang merupakan wakil rakyat dari Dapil VI Kota Bima, Kabupaten Bima dan
Kabupaten Dompu kepada wartawan Garda Asakota, Jum’at (15/09).
Lebih lanjut pria yang juga
merupakan Politisi Partai Gerindra NTB ini mengatakan dengan alokasi anggaran
untuk pembangunan fasilitas public di kedua kawasan wisata yang sangat diminati
oleh para pengunjung local ini diharapkan akan bisa dimanfaatkan secara baik
oleh masyarakat yang ada di kedua desa itu khususnya para pemuda desa untuk
dijadikan sebagai salah satu penopang ekonomi mereka.
“Kita harapkan kedua kawasan wisata
ini dapat berkembang menjadi kawasan wisata yang makin diminati oleh para pengunjung
baik pengunjung dari dalam daerah maupun yang berasal dari luar daerah sehingga
bisa memberikan multiplier effect terhadap adanya peningkatan pendapatan
masyarakat yang ada di kedua desa,” tandasnya. (GA. Imam*).