-->

Notification

×

Iklan

Mori Perjuangkan Dana Rp800 juta untuk Pembangunan Fasilitas Publik di Kawasan Pantai Papa dan Lariti

Friday, September 15, 2017 | Friday, September 15, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-09-15T10:39:59Z
MORI HANAFI

Mataram, Garda Asakota.-
            Pantai Papa dan Pantai Lariti memiliki daya tarik tersendiri sebagai sebuah kawasan destinasi pariwisata local yang berada di kawasan ujung timur Kabupaten Bima yakni kecamatan Lambu. Hanya saja, belum tersedianya infrastruktur seperti toilet, kamar ganti pakaian serta musholla sebagai tempat ibadah menjadi suatu kendala tersendiri yang dijumpai oleh para pengunjung ketika berwisata menghabiskan akhir pekan atau waktu libur mereka di kawasan wisata ini.
       Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, Mori Hanafi, SE., M.Comm., yang telah berkunjung beberapa kali ke kawasan wisata ini merasa prihatin terhadap minimnya fasilitas public yang ada di dua kawasan ini. Melalui program dana aspirasi yang dimilikinya sebagai anggota DPRD NTB, Mori Hanafi dalam APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017 ini memperjuangkan masuknya anggaran pembangunan fasilitas toilet, kamar ganti pakaian serta Mushola di kedua kawasan wisata ini dengan total anggaran sebesar Rp800 Juta.
    “Di APBD Perubahan 2017 ini sudah dianggarkan anggaran untuk item pembangunan fasilitas public tersebut. Untuk Pantai Lariti dianggarkan sebesar Rp400 juta dan untuk kawasan Pantai Papa juga dianggarkan sebesar Rp400 juta yang masuk dianggaran Dinas Pariwisata Provinsi NTB dan sudah terkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bima,” ujar pria yang merupakan wakil rakyat dari Dapil VI Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu kepada wartawan Garda Asakota, Jum’at (15/09).
     Lebih lanjut pria yang juga merupakan Politisi Partai Gerindra NTB ini mengatakan dengan alokasi anggaran untuk pembangunan fasilitas public di kedua kawasan wisata yang sangat diminati oleh para pengunjung local ini diharapkan akan bisa dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat yang ada di kedua desa itu khususnya para pemuda desa untuk dijadikan sebagai salah satu penopang ekonomi mereka.

       “Kita harapkan kedua kawasan wisata ini dapat berkembang menjadi kawasan wisata yang makin diminati oleh para pengunjung baik pengunjung dari dalam daerah maupun yang berasal dari luar daerah sehingga bisa memberikan multiplier effect terhadap adanya peningkatan pendapatan masyarakat yang ada di kedua desa,” tandasnya. (GA. Imam*).
×
Berita Terbaru Update