 |
| Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri. |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Seluruh pedagang kaki lima dan pedagang bakulan pasar Tawali Wera Kabupaten Bima menghadang Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, di depan Kantor Camat Wera. Bupati Bima saat itu menghadiri acara doa selamatan meninggalnya Kepsek SMPN-2 Wera.
 |
| Para pedagang bakulan saat menyampaikan unek-uneknya pada Bupati Bima. |
Berdasarkan pantauan wartawan, aksi pengahadangan tersebut didasari oleh ketidakpuasan para pedagang terhadap sikap apatis KUPT Dispenda sekaligus Kepala Pasar Tawali Kecamatan Wera terhadap pedagang yang bebas beroperasi menggunakan kendaraan roda empat yang menyebar di seluruh Desa di Wera. Perwakilan Pedagang, Faisal Tanjung, mengaku hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, namun terpaksa dilakukan karena para pedagang tidak tau lagi pada siapa mereka hendak menyampaikan unek-uneknya. Karena Kepala Pasar tidak pernah melihat keadaan mereka di pasar. "Para pedagang hanya ingin menyampaikan usulan agar pedagang yang berjualan keliling di sentralkan di pasar Tawali, karena dengan adanya mobil jualan itu, pedagang di pasar mengaku barang dagangannya banyak yang tidak laku. Sementara di satu sisi iuran setiap hari mereka harus setor pada petugas," tuturnya. Untuk itu, atas nama Pedagang pihaknya dari Karang Taruna dan PK KNPI Kecamatan Wera meminta pada pemerintah agar usulan tersebut di atensi untuk ditindak lanjuti biar masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri.
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, menanggapi keluhan tersebut. Ia berjanji, akan berkoordinasi dengan Camat dan Kepala Pasar serta UPT Perhubungan setempat. " Kami akan koordinasi dengan dinas terkait, termasuk Pol PP untuk menentukan langkah apa yang harus dilakukan," ujarnya di depan para pedagang saat audensi di Aula Kantor Camat Wera (26/9). Bupati berharap, agar semua masyarakat menjaga keadaan sehingga tercipta suasana yang kondusif. "Jangan langsung mengambil tindakan sendiri, terkait masalah ini, saya akan panggil dulu kepala pasar dan Camat untuk duduk bersama," janjinya. (GA. Nuski*)
