Kota Bima, Garda Asakota.-
Pengerjaan proyek drainase di jalan Datuk Dibanta persisnya di sisi jalan depan pemukiman warga lingkungan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima dipertanyakan warga. Pasalnya, setelah dilakukan penggalian dengan alat berat dan pemasangan beton saluran permanen, justru hasilnya air tidak mengalir lancar alias diam di tempat. Padahal tujuan hadirnya proyek drainase adalah untuk normalisasi dan mengembalikan fungsi saluran air. "Hasilnya parah, air dari saluran drainase yang tak berfungsi dengan baik. Mengalir ke Selatan nggak, mengalir ke Utara ke arah jembatan juga tidak. Asal-asalan saja," ungkap warga sekitar, Jufrin Idris, kepada Garda Asakota, Minggu siang (16/9).
Disamping menimbulkan genangan air dan bau busuk, proyek drainase ini juga tidak terlihat ada kemiringan badan drainase. Diduga pekerjaan drainase tidak dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis alias bestek. Berdasarkan pantauan langsung wartawan, pekerjaan drainase ini hampir bersamaan dengan hotmiks jalan Datuk Dibanta. Namun tidak diketahui pasti, apakah kontraktornya sama dengan pekerja hotmix jalan atau tidak. "Kita tidak tahu siapa pelaksananya, soalnya tidak ada papan informasi proyek drainase di sekitar lokasi pekerjaan," sorot pria yang akrab disapa Jatipiri ini, seraya meminta pihak terkait yang bertanggungjawab dengan proyek ini agar dapat meninjau langsung pelaksanaannya di lapangan. "Terutama pengawas proyeknya, apa tidak ada pengawasan?," cetusnya singkat. (GA. 212*)