Foto: H. Lalu Darma Setiawan, SH. |
Mataram, Garda Asakota.-
Anggota
Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Provinsi NTB, H. Lalu Darma Setiawan, SH., mengungkapkan
Provinsi NTB khususnya di daerah Kabupaten Sumbawa memiliki potensi yang sangat
besar terhadap sektor perikanan dan kelautan baik itu hasil ikan tangkapan
maupun lobster atau udang dan menurutnya potensi tersebut 90 persennya menjadi
komoditi ekspor terbesar.
“Hanya
saja sayangnya, nama yang dikenal diluaran itu adalah Provinsi Jawa Timur sebab
banyak perusahaan-perusahaan besar yang menangani potensi hasil ikan tangkapan,
lobster dan udang di Kabupaten Sumbawa ini adalah perusahaan-perusahaan dari
Jawa Timur. Jadi tidak atas nama Sumbawa atau nama Provinsi NTB,” ungkap
politisi Partai Golkar NTB ini kepada sejumlah wartawan di ruang Komisi II DPRD
NTB, Selasa (23/08).
Pihaknya
menyarankan agar SKPD Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB dapat melirik
potensi ini dan membangun koordinasi yang lebih intensif dengan pihak SKPD di
Kabupaten/Kota yang ada di NTB ini dalam melakukan pengelolaan hasil perikanan
dan kelautan yang ada di NTB.
“Hal
ini akan terus kami dorong agar pihak SKPD Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi
NTB ini lebih maksimal lagi dalam membangun koordinasinya dengan SKPD yang ada
di Kabupaten/Kota itu dalam melakukan pengelolaan hasil perikanan dan kelautan
agar potensi-potensi alam di daerah ini dapat berdaya guna lagi untuk
mendatangkan kesejahteraan masyarakat di NTB,” ujarnya.
Lalu
Darma Setiawan juga berharap agar pihak SKPD Dinas Perikanan dan Kelautan
Provinsi NTB juga dapat mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha local NTB yang
dapat melakukan pengelolaan potensi-potensi perikanan dan kelautan yang ada di
NTB ini. “Itu yang harus terus dilakukan dan diusahakan oleh pihak Provinsi ini
agar bagaimana ada upaya dari pihak SKPD ini untuk memunculkan
pengusaha-pengusaha local yang bisa mengelola potensi alam yang ada di daerah
ini agar nama NTB juga bisa bergaung menjadi pengekspor ikan tangkapan, lobster
dan udang ini. Jadi bukan perusahaan-perusahaan dari luar,” tandasnya. (GA. Imam*).