-->

Notification

×

Iklan

Upacara Peringatan HUT Bima ke-377 Berlangsung Hikmad, Sejumlah Tokoh Hadir

Wednesday, July 5, 2017 | Wednesday, July 05, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-07-05T08:07:27Z

Kabupaten Bima, Garda Asakota.-

      Upacara peringatan HUT Bima ke-377 tingkat Kabupaten Bima pada tanggal  5 juli 2017 berlangsung dalam suasana hikmad. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Dr. H.Anwar Usman, SH, MH, Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat HM.Amin, SH, MH, Anggota DPR RI Dr. Zulkifliansyah, HM.Syafrudin, ST, MM dan HM. Lutfi Iskandar, SE, Pimpinan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat Mori Hanafi, SE. M.Kom, Danrem 162 Wirabhakti, dan Lanut NTB, Wakapolda NTB, Walikota Bima, Bupati Lombok Timur, Wakil Bupati Bima, Wakil Bupati Dompu, Bupati Sumbawa, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten dan Kota Bima, rekan unsur FKPD Kabupaten dan Kota Bima, camat, kepala Desa, toga, toma, tokoh pemuda,  unsur etnis.

        Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti selaku inspektur upacara mengungkapkan bahwa Kesultanan Bima berdiri pada tanggal 5 Juli 1640 atau bertepatan dengan 15 Rabiul Awal 1050 Hijriah. Peristiwa sejarah dan sakral itu, kata dia, ditandai dengan penobatan Putera Mahkota La Ka’i atau yang dikenal dengan Sultan Abdul Kahir I menjadi Sultan Bima pertama. "Pada hari ini tanggal 5 Juli 2017 jarum sejarah kembali berputar, kita  berkumpul dalam rangka memperingati momentum yang bersejarah itu," ungkapnya.

   

     Menurutnya, perayaan Hari Jadi Bima tentu tidak hanya mengenang perjalanan Abdul Kahir, tetapi menjadi tonggak sejarah bagi seluruh masyarakat Mbojo untuk merefleksikan kembali perjuangan dan dedikasi para pendahulu dalam menegakkan syiar Islam dan melawan penjajah menuju Indonesia merdeka. Kesultanan Bima yang dibangun dari tiga pilar lembaga, yaitu Sara Tua sebagai Legislatif, Sara-Sara sebagai eksekutif dan Sara Hukum sebagai yudikatif telah memainkan peranan penting dalam perjalanan sejarah nusantara dimana Islam telah menjadi landasan  fundalmental  yang mempengaruhi sendi kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Kesultanan Bima telah mampu memadukan hukum adat dan hukum Islam secara seimbang yang dilambangkan dalam Burung Garuda berkepala Dua sebagai simbol keterpaduan hukum adat dan hukum islam. Dengan landasan filosofi Maja Labo Dahu yang diaktualisasikan melalui pesan-pesan indah Su’u Saw’u Sia Sawale (Menjunjung Tinggi Amanah), Nggahi Rawi Pahu (Menyatukan Kata dan Perbuatan), serta delapan prinsip kepemimpinan yang dikenal dengan Nggusu Waru, para pendahulu kita telah banyak menorehkan sejarah emas dimana Islam yang rahmatan lil alamin telah bersinar terang mengawal peradaban dan melahirkan sosok-sosok para ulama, cerdik pandai dan tokoh-tokoh pejuang yang gagah berani dibawah bimbingan para imam dan khatib yang dikenal dengan Khatib Tua, Khatib Karoto, Khatib Lawili dan Khatib O’i. "Hal itulah yang menyebabkan Bima dikenal sebagai serambi Makkah Kedua setelah Aceh Darussalam. Maka tidaklah mengherankan jika Almarhum Hamka pernah bertutur,”  Jika ingin belajar islam, maka datanglah ke Bima," ucapnya.

          Kesultanan Bima bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Maklumat Sultan Muhammad Salahuddin pada tanggal 22 November 1945 yang menyatakan bahwa Pemerintah Kerajaan Bima adalah sebuah daerah dari Negara Republik Indonesia dan berdiri dibelakang Pemerintah  Republik Indonesia. Dengan kesadaran penuh atas dasarfilosofi Tompara Nahu Sura Dou Labo Dana (Biarlah untuk saya yang penting untuk Raya Dan Negeri), seorang Sultan melepaskan kekuasaannya, merelakan segalanya demi kepentingan yang lebih besar dan visi masa depan yaitu membangun Indonesia yang Merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Sejarah emas kesultanan Bima berakhir atas cita-cita dan keinginan mulia para pemimpin dan rakyatnya. Bima kemudian menuju masa transisi dan menjadi daerah swapraja, swatantra, kemudian menjadi daerah Kabupaten dan Kota Bima hingga saat ini. Lebih lanjut, selaras dengan Tema Peringatan Hari Jadi Bima ke-377 tahun ini yaitu “ Terus Berkarya Membangun Kabupaten Bima Yang Ramah “, Bupati mengajak para hadirin untuk mewarisi, melestarikan dan menjaga karya dan dedikasi para pendahulu kita. Kita tidak boleh terus terlena dengan nostalgia indah di masa lalu. Kita harus terus berkarya dan berjuang melanjutkan cita-cita dan harapan para pendahulu. "Mari kita jadikan kebanggaan masa lalu sebagai semangat untuk membangun Dana Mbojo tercinta diberbagai bidang kehidupan. Di lapangan manapun kita berkiprah, mari kita persembahkan karya terbaik demi kemajuan Dana Mbojo tercinta. Dengan cara itulah kita menghargai dan merawat wairsan para leluhur agar mata rantai peradaban terus berlanjut dari masa ke masa," ajaknya.
       
         Bupati menambahkan bahwa, membangun masyarakat Kabupaten Bima yang Religius, Aman, Makmur, Amanah dan Handal memang tidak seperti membalikkan telapak tangan. Kabupaten Bima yang Ramah membutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerja nyata oleh seluruh elemen daerah yang dilandasi niat yang tulus dan ikhlas demi kepentingan yang lebih besar untuk kemajuan bersama. "Saat ini kita di hadapkan pada himpitan persoalan sosial dan keamanan yang telah menorehkan catatan kelam daerah kita sebagai Zona Merah. Konflik antar kampung,  maraknya peredaran dan penggunaan Narkoba  adalah masalah-masaah serius yang harus segera kita carikan jalan keluarnya. Untuk itulah, saya mengajak semua komponen daerah untuk bahu membahu melakukan pencegahan dini terhadap benih-benih konflik sosial yang terjadi," ajaknya lagi.
       
          Tanpa terasa, kepemimpinan IDP-DAHLAN telah melewati satu setengah tahun. "Syukur Alhamdulillah, dalam kurun waktu yang masih muda ini kita telah meraih beberapa prestasi yang membanggakan , salah satunya adalah predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atas pelaksanaan akuntabilitas tata kelola keuangan. Prestasi ini dapat kita raih berkat kerja sama dan kerja keras dalam tata kelola keuangan yang dilakukan oleh Jajaran eksekutif dan legislative.
Torehan prestasi ini semoga dapat menjadi cambuk semangat bagi seluruh jajaran Pemerintah Daerah dan elemen masyarakat untuk dapat meraih karya dan prestasi di bidang-bidang lainnya," pungkas Bupati Bima. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update