-->

Notification

×

Iklan

Ini Makna "DANA MBARI" Dalam Pandangan Gubernur NTB

Sunday, July 9, 2017 | Sunday, July 09, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-07-09T12:09:30Z
Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi, saat hadir di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Madinah Desa Bolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. 



Kabupaten Bima, Garda Asakota.-

         Dana Mbojo, Dana Mbari' merupakan ungkapan yang identik dengan daerah Kabupaten Bima. Dana Mbojo, yang berarti tanah Bima, dan dana Mbari berarti tanah beracun, yang dipersonalisasikan dengan kondisi sosial masyarakat yang keras dan kuat. Bahkan, sudah bergeser ke makna yang negatif, seperti kekerasan, perkelahian dan tindakan yang melanggar hukum lainnya. Mengingat itu, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi didampingi istri, Hj. Erick Zainul Majdi, menghimbau masyarakat Bima untuk memaknakan 'mbari' dalam bahasa lokal  Bima sebagai 'mbari' dalam bahasa Al-Quran, yang artinya berkah. Keberkahan menurut Gubernur dapat diartikan dengan mengedepankan hal hal yang baik, untuk memajukan daerah.

           Ajakan tersebut disampaikan Gubernur menanggapi pidato Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer yang menyatakan kondisi Kamtibmas di Bima sering diwarnai konflik komunal, seolah sesuai sebutannya Dana Mbari yang dalam bahasa Bima artinya racun. Pada acara silaturahmi dengan jajaran pemerintah Kabupaten Bima, FKPD, tokoh agama, tokoh masyarakat dan Kader PKK Kabupaten Bima, di Paruga Na'e Bolo, Kecamatan Bolo, Minggu (9/7), TGB mengungkapkan Kabupaten Bima sejatinya memiliki keberkahan yang nyata. Daerah ini dikaruniai oleh Allah, beragam sumber daya dan khazanah, khususnya  sumber daya manusia yang cerdas. Ia menceritakan saat berkunjung diberbagai daerah  dan kota kota besar, TGB mengaku hampir selalu bertemu anak anak muda Bima   yang tekun menuntut ilmu, memiliki semangat juang yang tinggi dan rata rata berhasil.

          Hal itu merupakan suatu modal keberhasilan, karena pemuda yang cinta ilmu akan menuntun kepada kesuksesan, terangnya. Dan terbukti pada Berbagai lembaga tinggi negara di republik ini, dipimpin putra terbaik dari Bima, seperti Hamdan Zoelva, yang pernah memimpin Mahkamah Konstitusi. Tokoh lain yang dicontohkan TGB adalah kiprah, Dr. Hj. Siti Maryam dalam membangun dan memelihara sejarah peradaban Bima. Menurut TGB, Hj. Maryam merupakan perempuan istimewa yang menyingkirkan semua kekurangan dan keterbatasan demi meraih cita cita.

            Sehingga, ini menjadi inspirasi bagi masyarakat Bima untuk senantiasa membangun dan memajukan Tanah 'Maja Labo Dahu' itu. "Jadi, tidak ada ceritanya Bima ini tidak maju," tegas Gubernur. Di Bima, lanjut TGB, berkumpul anak anak muda muda hebat yang memiliki kapasitas intelektual mumpuni. Di berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia, menjadi tempat anak muda Bima menempa diri dan menuntut ilmu. "Di Bima ini banyak orang pintar. Namun, penyakit orang pintar itu satu, egonya sering terlalu besar," ungkapnya di hadapan ratusan masyarakat yang hadir.

           Karena itu, Gubernur berharap masyarakat atau anak muda Bima yang pintar pintar itu dapat memanfaatkan kecerdasan yang dimiliki untuk berkontribusi, membangun daerah. Juga, masyarakat Bima diharapkan mengedepankan musyawarah mufakat, menyisihkan ego serta mengedepankan akal budi untuk menyelesaikan segala persoalan yang ada. Melalui konsep itu, lanjut TGB Bima akan menjadi daerah yang maju, hebat dan bermartabat.

          Wakil Bupati Bima melaporkan  Bima dalam situasi kondusif meskipun beberapa waktu lalu sempat terjadi keributan di beberapa wilayah. Namun, menurutnya, karena cepat ditangani oleh aparat keamanan, kejadian tersebut tidak merembes ke daerah lain. Hanya saja, lanjut Wabub, masyarakat Bima ini perlu dipupuk rasa persaudaraan melalui pembinaan karakter. "Kalau seseorang itu baik karakternya maka akan baik perilakunya," ungkap Wakil Bupati di hadapan Gubernur. Ia berharap, dengan segala potensi yang dimiliki, masyarakat dapat lebih fokus membangun daerah. (GA. Imam*)
×
Berita Terbaru Update