-->

Notification

×

Iklan

IKATEK Unhas Dan UTS Bahas Sertifikasi Insinyur

Tuesday, May 9, 2017 | Tuesday, May 09, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-05-09T08:12:43Z
Foto: Kiri, Dr. Zulkieflimansyah, Tengah Rektor UTS, Dr. Andy Tirta, Kanan, Hadi Santoso, ST, MT, Direktur Sentral Muslim








Sumbawa, Garda Asakota.-

          Sore itu, meski hari libur, kampus paling progressif di Provinsi NTB, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Nampak ramai. Nampak belasan orang, ke luar dari dua unit mobil. Ternyata, rombongan jajaran Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Teknik Universitas Hasanuddin (PW IKATEK Unhas) Bali-Nusra. Bertandang ke kampus yang berdiri megah di atas 60 hektar areal pegunungan Moyo Hulu, Sumbawa itu.

          Dipimpin langsung Ketua Umum PW IKATEK Unhas Bali-Nusra, Hadi Santoso, ST, MM. Dan didampingi Ir. Syamsul Ma’arif (Dewan Pembina), Trisman, ST (Wakil Ketua II),  Anwar Ibrahim, ST (Wakil Ketua I), Firman, ST (Wakil Sekretaris) serta pengurus lainnya. Tak ketinggalan, beberapa pengurus organisasi profesi dan akademisi di Pulau Sumbawa.

          “Kami sampaikan selamat datang kepada rombongan IKA Teknik Unhas, di kampus UTS,” sambut ramah Rektor UTS, Dr. Andy Tirta, M.Sc, sembari memperkenalkan Kiki Yulianto, M.P (Dekan Fakultas Teknologi Pertanian), Andi Baso Manguntungi, S.Si, M.Si (Dekan Fakultas Bioteknologi), serta beberapa staff UTS, yang turut mendampinginya.

          Setelah para pecinta teknologi tersebut saling memperkanalkan diri. Mereka pun melanjutkan pembahasan terkait pentingnya profesinalisme insinyur dalam era MEA dan pasar global sekarang ini. “Sertifikasi insinyur profesional menjadi hal krusial. Harus menjadi fokus kita bersama. Dan Pengurus Pusat IKATEK Unhas telah membuat MoU dengan PII Pusat. Untuk terlibat aktif dalam kegiatan sertifikasi dimaksud. Hal ini, akan lebih optimal jika bisa bergandengan tangan dengan kampus yang memiliki background insinyur, seperti UTS ini,” jelas Hadi Santoso.

          Mendapat tawaran untuk bersinergi dari IKATEK Unhas tersebut, Andy Tirta tanpa bertele-tele langsung merespon positif. Dan meyatakan persetujuannya untuk terlibat aktif dalam proses sertifikasi insinyur resebut. “Dengan senang hati kami terima tawaran kerjasama ini. Kami siap menjadi tuan rumah. Insya Allah, aula kampus kami cukup representatif. Dan kami akan mengoptimalkan sosialisasi agar peserta bisa optimal,” ujar alumnus Program Doktoral Korea Selatan ini, semangat.

          Akhirnya, disepakati kegiatan sertifikasi insinyur atau yang dikenal dengan Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP) untuk tingkat Provinsi NTB. Bakal digelar pada hari Sabtu, 20 Mei 2017 mendatang. Bertempat di Aula UTS Sumbawa. Dengan kepanitiaan bersama langsung melibatkan pengurus inti PW IKATEK Unhas dan Pimpinan UTS.



Diskusi Terbatas, Pra LSIP Hadirkan Dr. Zul

Suasana Diskusi


          Untuk menguatkan pemahaman tentang regulasi teknologi dan keinsyinyuran. Kedua belah pihak bersepakat menghadirkan Dewan Pendiri UTS, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc, yang juga Wakil Komisi XII DPR RI. Kualitas pembagunan infrastruktur dan suprastruktur di Provinsi NTB, mengemuka dalam diskusi yang penuh kehangatan dan semi formal itu.

         “Tidak ada kemajuan Bangsa, tanpa pendekatan teknologi dan industri. Sehingga, peningkatan kualitas SDM, khususnya di Provinsi NTB, berbasis profesioalisme insinyur, menjadi sangaturgent. Itulah alasan mendasar lahirnya UU No.11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran,” ujar peraih Doktoral ekonomi industri, dari Kerajaan Inggris ini.

         Karena itu, menurut Zulkieflimansyah, harus segera dilakukan secara terencana serius dan berkesinambungan sertifikasi insinyur professional di Provinsi NTB. Dan kerjasama lintas sektoral, perlu didorong untuk mempercepat pencapaian target tersebut.  “Saya sangat apresiatif atas kerjasama ini. Bila perlu kita carikan sponsor untuk kegiatan tersebut. Sehingga, lebih banyak insinyur yang bisa mengikuti kegiatannya,” sambung pria yang akrab disapa Bang Zul itu.

          Usai diskusi terbatas tersebut. Rombongan di ajak oleh Bang Zul, berkeliling melihat berbagai fasilitas kampus. Mulai ruangan kelas yang bersih dan mewah. Galeri investasi Bursa Efek Indonesia. Bangunan Sumbawa Techno Park (STP). GOR dan area Taman Belajar terbuka yang sedang dalam tahap pembangunan, yang targetnya diresmikan oleh Presiden Jokowi pada September 2017 mendatang.

          “Itu bangunan asrama mahasiswa. Menampung 600-an mahasiswa dari seluruh Indonesia. Bangunan tertinggi di Sumbawa, karena hanya kami yang berlantai empat. Di sini berkumpul para hafidz-hafidzah dari berbagai penjuru Indonesia. Ini lah komitmen kami. Membangun pendidikan berbasis teknologi dari Indonesia Timur,” jelas mantan Ketua Umum BEM UI ini.

          Tepat saat Adzan Magrib berkumandang. Rombongan berhenti, dan sholat magrib di kompleks asrama. Dilanjutkan, diskusi santai, usai sholat. Terdengar jelas, suara syahdu Al Qur’an dari para hafidz-hafidzah, bersahutan. Para mahasiswa-mahasiswi penghuni asrama. “Kita bangun bukan hanya jiwa dan skill teknologinya. Tapi juga rohaninya. Karena, kecerdasan teknologi tanpa moral, hanya akan mendatangkan kehancuran bagi negeri ini,” pungkas pria bersahaja tersebut. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update