-->

Notification

×

Iklan

UNBK dan UNKP Siswa SMA, Siap Digelar 10 April-13 April

Tuesday, April 4, 2017 | Tuesday, April 04, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-04-04T10:00:17Z
Foto: Kabid SMA Dinas Dikbud Propinsi NTB, H. Surya Bahari
Mataram, Garda Asakota.-
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) bagi siswa dan siswi SMA se-NTB akan digelar sekitar tanggal 10 April hingga 13 April mendatang. Panitia penyelenggaraan UNBK dan UNKP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB pun menyatakan telah siap menggelar ujian tersebut.
“Kesiapan penyelenggaraannya sudah 99 persen siap. Termasuk untuk kekurangan bahan-bahan soal UNKP telah dilengkapi kekurangannya dari Puspendik. Dan insya Alloh, sekitar hari Jum’at (07/04), akan kita distribusikan bahan-bahan soal UNKP nya ke Kabupaten dan Kota se-NTB, khusus SMA yang menyelenggarakan UNKP, dengan dikawal oleh pihak Kepolisian,” jelas Kepala Bidang (Kabid) SMA Dinas Dikbud Propinsi NTB, H. Surya Bahari, kepada Media Garda Asakota, Selasa (04/04), diruang kerjanya Dinas Dikbud Provinsi NTB.
Beberapa keluhan sekolah menyangkut langkah antisipasi ketika pada pelaksanaan UNBK listrik tiba-tiba mati, pihaknya mengaku telah melakukan langkah kerjasama dengan pihak General Manager (GM) PLN untuk segera memperbaiki dan menyalakan kembali listrik di sekolah pada saat pelaksanaan UNBK itu. “Keluhan itu terjadi di Lotim dan tidak sampai lima (5) menit langsung tertangani oleh pihak PLN. Dan sekitar sepuluh (10) menit sudah clear. Jadi langsung GM nya yang menginstruksikan perbaikan listrik tersebut. Dan kita diminta oleh pihak GM PLN untuk secepat mungkin menyampaikan laporannya ketika terjadi Insiden seperti itu dan pihak PLN menyatakan siap sepenuhnya untuk memback up langkah antisipasinya,” cetusnya.
Pelaksanaan UNBK dan UNKP itu sendiri, menurutnya, akan dilakukan secara serentak dari tanggal 10 April hingga 13 April. Bagi sekolah yang belum siap melaksanakan UNBK maka pilihannya adalah melaksanakan UNKP. Begitu pun sebaliknya, bagi sekolah yang sudah siap melaksanakan UNBK, maka tidak lagi melaksanakan UNKP. “Jadi masalah ini sangat bergantung pada kemampuan sekolah itu sendiri. Kita menganjurkan agar semua sekolah itu melaksanakan UNBK. Akan tetapi karena masih ada sekolah yang belum siap, maka mereka melaksanakan UNKP. Jadi ini tergantung pada kondisi sekolahnya. Kalau Kaseknya punya inovasi dan inisiatif serta aspek kecakapan lainnya, maka dia akan berjuang untuk melaksanakan UNBK. Karena apa?, keuntungan dari kita melaksanakan UNBK itu adalah tingkat kebocoran soalnya itu sangat minim. Dan materi soal antara siswa yang satu dengan yang lainnya itu berbeda sehingga akan mengurangi resiko siswa itu mencontek pekerjaan siswa lainnya,” paparnya.
Nah apabila terjadi pemadaman listrik, lanjutnya, maka waktu pelaksanaan UNBK itu akan dihentikan sementara. “Dan ketika listrinya kembali menyala, maka siswa itu akan melanjutkan kembali UNBK nya sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan. Jadi porsi waktunya itu tidak akan berkurang,” tegasnya.
Proses pengambilan soalnya, menurutnya, akan dilakukan secara online. Dan ketika soal itu dikerjakan, maka proses pengerjaannya itu akan dilakukan secara offline. “Sehingga proses pelaksanaan UNBK ini, insya Alloh, tidak akan dapat diganggu oleh hacker atau peretas soal online. Dan berdasarkan hasil pantauan kami selama tiga (3) kali dilakukannya simulasi, baik ketika kondisi mati lampu, dan dengan berbagai kondisi lainnya, Alhamdulillah para siswa kita mampu menghadapi UNBK ini dengan baik. Dan tentu kita sangat berharap hasilnya nanti bagus,” tandasnya. (GA. IAG*).

×
Berita Terbaru Update