 |
| Ilustrasi |
Proses mutasi, promosi dan rotasi di dunia pendidikan beberapa waktu lalu, masih menyisakan pertanyaan. Sejumlah mantan Kepala Sekolah (Kasek) mengaku hingga saat ini belum menerima SK penempatan yang jelas sebagai landasan untuk bertugas, sehingga terlihat seperti pegawai yang dalam masa cuti karena mereka belum ada yang mengajar.
Salah seorang mantan Kepala SMP di Wera yang meminta identitasnya tidak dikorankan mengakui akan hal ini. "Hingga kini, belum ada kejelasan tempat bertugas karena saya belum terima SK," ungkapnya di salah satu tempat di Desa Nunggi Kecamatan Wera, Rabu (25/4).
Dia mengaku sudah menanyakan masalah ini di BKD terkait SK penempatan dirinya sebagai guru, namun sampai kini belum ada kepastian. "Karena panggilan tanggungjawab dan tuntutan tugas harus saya mengajar kembali, tapi bagaimana?, sekolah kan belum jelas," ujarnya. Ketika disinggung jabatan Kepsek yang dicopot?, ia mengaku hal itu merupakan kewenangan atasan yang mengambil kebijakan. Sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN) yang sudah digaji oleh Negara, dirinya tetap harus dituntut bekerja dan harus menjalankan tugas sebagaimana biasa. "Kami hargai apapun keputusan pimpinan, tapi harus diperjelas dimana sekolah tempat kami bertugas," imbuhnya.
Diakuinya, masalah ini tidak hanya terdapat di Kecamatan Wera, tetapi di Kecamatan lain juga begitu. "Sejumlah mantan Kepsek yang nasibnya sama, masih terlihat seperti pengangguran," imbuhnya. Masalahnya bukan tidak ikhlas menerima keputusan Bupati, tapi mereka tidak mungkin langsung mengajar tanpa ada dasar yang jelas. "Kalau kita asal masuk, nanti kita bisa dipertanyakan sama Kepsek yang baru," tuturnya seraya menyebutkan bahwa untuk Kecamatan Wera mantan Kepsek SMPN yang masih non job, dua orang. (GA. 777*)
