-->

Notification

×

Iklan

NTB PERMUDAH INVESTASI DAN BUDAYAKAN KERAMAHAN

Sunday, April 9, 2017 | Sunday, April 09, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-04-13T07:44:45Z
Kota Bima, Garda Asakota.-Keramahtamahan atau friendly  menjadi kunci penting dalam menciptakan daya tarik wisata. Keramahtamahan itu menyangkut seluruh aspek, mulai dari sektor birokrasi dengan menciptakan layanan  yang baik dan mempermudah investasi. Demikian juga perlunya mewujudkan keramahan destinasi, yakni seluruh obyek dan potensi wisata dikelola, ditata dengan indah, rapi, bersih,  menarik dan  mempesona  serta yang lebih penting lagi keramah tamahan masyarakat untuk menjaga keamanan, kenyamanan, kebersihan, melestarikan destinasi, adat budaya, tradisi, agama dan nilai nilai peradaban lainnya sebagai aset wisata yang sangat berharga.
Karena itu, “ Lombok-Sumbawa Friendly” dijadikan branding pembangunan Pariwisata NTB, dan Gubernur NTB, Dr. TGH.M.Zainul Majdi, yang lebih akrab disapa TGB adalah gubernur yang dinilai oleh Menteri Pariwisata sebagai kepala daerah paling komitmen terhadap pembangunan sektor Pariwisata. Itulah sebabnya, geliat pembangunan Pariwisata NTB belakangan ini terus dipacu dengan mengangkat seluruh potensi yang ada dan melibatkan semua pihak.
Wakil Gubernur NTB, H.Muh. Amin, SH.,M.Si, saat membuka Festival Lawata di Pantai Lawata Kota Bima, Minggu, (9/4) mengajak semua pihak, utamanya para bupati/walikota menguatkan komitmen terhadap pembangunan sektor Pariwisata. Sebab sektor ini, kata Amin telah terbukti sebagai penyumbang devisa terbesar dari sektor non migas. Karena itu, pemerintah daerah terus berbanah untuk meningkatkan  pembangunan pariwisata. Termasuk  menyusun regulasi yang memudahkan para investor untuk mengembangkan investasinya di wilayah ini.
"Semua potensi dan peluang yang kita miliki terus dilakukan pembenahan-pembenahan dengan membangun berbagai infrastruktur, memperkuat destinasi, promosi baik di dalam maupun di luar negeri," jelas Wagub Amin.



Peneguhan komitmen tersebut, menurut Wagub tidak hanya program, namun juga penganggaran. Misalnya, Musrembang yang digelar beberapa hari lalu merupakan upaya pemprov. mensinergikan program dan anggaran untuk membangun kabupaten/kota, khususnya pariwisata. Dan, menurutnya promosi merupakan salah satu unsur penting untuk menyebar informasi terkait keunikan budaya, sosial, keindahan alam serta berbagai potensi daerah lainnya.
"Kita mengharapkan banyak orang datang, wisatawan mancanegara, investor, tapi kalau tidak ada promosi, maka tidak bisa jalan," ungkapnya di hadapan Walikota Bima, H.M. Qurais Abdidin yang hadir bersama wakilnya.

Karena itu, Wagub meminta pemerintah Kota Bima untuk segera membenahi infrastruktur, apalagi pasca bencana banjir beberapa bulan lalu.
"Percuma kita keluarkan dana besar, sementara infrastruktur dan SDM tidak siap. Kalau air bersih dan listrik sudah tersedia maka investor banyak yang datang," jelas pria kelahiran sumbawa itu.

Dengan upaya itu, pertumbuhan ekonomi bisa dijaga dan angka kemiskinan dapat diturunkan. Selain itu,  Pariwisata juga merupakan kebutuhan masyarakat. Dengan memenuhi kebutuhan itu, maka kebahagiaan masyarakat dapat dijamin, ujarnya.

FESTIVAL LAWATA, HIDUPKAN SEMANGAT & WISATA BAHARI

Festival Lawata merupakan Event budaya tahunan yang digelar Pemerintah Kota Bima dalam rangkaian kegiatan memperingati ulang tahun kelahiran kota Bima pada tanggal 10 April setiap tahun. Menariknya, festival Lawata setiap tahun marak diikuti oleh masyarakat nelayan tradisional Bima  dengan menampilkan lomba layar perahu  yang dihias berbagai ornamen warna warni, sehingga sangat menarik. Festival itu diikuti oleh ratusan perahu nelayan, berlomba dayung  yang mencerminkan budaya dan semangat bahari yang dimiliki Suku Mbojo.
Namun festival kali ini sedikit berbeda, selain digelar dalam semangat ulang tahun dan menghidupkan wisata bahari, juga untuk membangkitkan optimisme masyarakat kota Bima pasca musibah banjir yang meluluhlantahkan pemukiman dan fasilitas umum di wilayah itu.

Walikota Bima, H.M. Qurais Abidin menyampaikan, pemkot Bima kini berupaya membangun sarana dan prasarana yang terdampak banjir. Selain itu, membangun optimisme masyarakat juga tidak luput dari perhatian pemerintah kota. Untuk optimisme itu, Qurais mengingatkan delapan prinsip hidup orang bima atau yang dikenal 'nggusu waru'. Delapan prinsip hidup itu diantaranya selalu sabar, berilmu, kaya hati, taat pada tuhan serta mementingkan kepentingan orang banyak.
"Kami juga memiliki prinsip selalu merealisasikan apa yang diucapkan dan berperilaku baik," jelas Walikota. Festival.Lawata merupakan event tahunan yang digelar juga, untuk menghilangkan trauma masyarakat yang terdampak banjir beberapa bulan lalu, terangnya.

Senada dengan Walikota, Wakil Gubernur NTB, Muh.Amin, menegaskan pentingnya memperbanyak event sebagai media promosi. Dengan memperbanyak kegiatan seperti ini, apakah festival, pentas budaya dan lain sebagainya, akan menarik minat para tamu untuk datang, sehingga destinasi ini akan semakin dikenal, ujarnya.
Menurut Amin, periwisata  memiliki makna universal, yaitu mempercantik, memperindah, menyenangkan serta menyatukan, karena menembus sekat sekat suku, bangsa, ras, agama dan golongan, tuturnya.
Dalam rangkaian kunjungannya di Bima, Wagub NTB, Muh. Amin, juga meresmikan obyek wisata pantai kalaki di kecamatan palibelo kabupaten Bima. (GA. IAG*)
×
Berita Terbaru Update