-->

Notification

×

Iklan

MENGENAL AYAM KUB PRIMADONA BARU MASYARAKAT NTB

Thursday, March 16, 2017 | Thursday, March 16, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-03-16T03:00:03Z

Oleh : Darwis, SP*

Beberapa tahun terakhir BPTP NTB mengembangkan ayam KUB bekerja sama dengan kelompok ternak binaan, ternyata menarik minat masyarakat khususnya para peternak ayam karena pertumbuhannya relatif lebih cepat dan pemeliharaannya sederhana dengan biaya lebih murah dibandingkan ayam kampung biasa. Hal inilah yang menjadikan ayam KUB sebagai primadona baru dan menjadi perbincangan hangat terutama bagi para peternak dan  masyarakat secara umum.
Namun demikian masih banyak peternak dan masyarakat yang baru mengenal namanya saja tentang ayam KUB sehingga tidak jarang masyarakat menyebut ayam KUB sebagai ayam super.
Apa itu Ayam KUB ?
Ayam KUB (Kampung Unggul Badang Litbang Pertanian) diproklamirkan sejak tahun 2009. Merupakan ayam Kampung murni hasil seleksi galur betina (female line) selama 6 generasi oleh tim peneliti dari Balitnak Bogor dengan beberapa keunggulan sebagai berikut:
Produksi telur per hari (henday)   : 45-50% (160 – 180 butir/tahun) , jika dibandingkan ayam kampung biasa dengan pemeliharaan semi intensif  produksinya sekitar 20 % (72 butir/tahun)   dan dengan pemeliharaan intensif produksinya  sekitar 30% (90 – 100 butir/tahun).
Puncak produksi          : 65%
Konsumsi pakan          : 80-85 g/ekor/hr
Sifat mengeram           : 10% dari total populasi
Umur pertama Bertelur : 22-24 minggu
Bobot induk pertama bertelur : 1,3 – 1,4 kg
Bobot telur             : 35-45 gram
Konversi pakan            : 3,8
Rasa daging gurih sebagaimana ayam kampung pada umumnya
Pertumbuhan lebih cepat dari pada ayam kampung biasa.
Mengapa di Lahan Pekarangan ?
Usaha ayam KUB sebagaimana ayam lainnya (ras maupun buras) dapat dilakukan pada lahan khusus ataupun di lahan pekarangan. Pemeliharaan di lahan pekarangan dimaksudkan untuk memanfaatkan lahan yang kosong dan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan protein hewani rumah tangga se hari-harinya.
Siapa yang memelihara ?
Pemeliharaan ayam KUB sesunguhnya gampang dan sederhana sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan diharapkan peran ibu rumah tangga yang utama dalam pemeliharaannya, tentu dibantu oleh putera/I  dan suaminya.
Bagaimana memeliharanya ?
Kandang
Memerlukan luasan kandang 24 m2 ( 2 x 12 m ) tinggi 2 m, dibagi menjadi empat kandang  (masing-masing 2 x 3 m), masing-masing untuk 7 induk dan 1 pejantan. Lantai kandang menggunakan bahan litter, merupakan campuran dari pasir, kapur dan sekam masing-masing dengan ketebalan 10 cm.
Sketsa kandang 2 x 12 m .
3 m


2 m          A




               B


               C


              D

Bibit
Menggunakan induk ayam KUB sebanyak 28 ekor induk dan 4 ekor pejantan atau dengan perbandingan  pejantan : betina 1 : 7 . Dengan perbandingan  ini mendapatkan tingkat fertilitas lebih dari  90%.
Pakan
Pakan merupakan komponen yang paling banyak memakan biaya dalam usaha ayam (sekitar 70% dari total biaya). Oleh karena itu harus ada upaya untuk memberikan pakan   seimbang  dengan harga yang semurah mungkin. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun ransum sendiri dari bahan yang banyak tersedia setempat.Pakan induk masa bertelur menggunakan campuran Dedak, Jagung dan konsentrat dengan perbandingan  3:2:1, tambahkan mineral sebanyak 1 kg per 50 kg ransum.Harga ransum ini sekitar Rp.2500 per kg. Diberikan 80 – 85 gram per ekor per hari atau butuh 2,7 kg ransum per hari untuk 32 ekor ayam dewasa.
Air minum
Harus selalu tersedia
Pemeliharaan Kesehatan
Isolasi
Tempatkan kandang pada lokasi terisolir, tidak ada orang lalu lalang, tidak ada ternak lainnya.
Sanitasi
Membersihkan tempat pakan, tempat minum atau peralatan lainnya secara teratur, hindari adanya genangan air di sekitar kandang, bila saatnya pergantian bibit/induk, maka kandang terlebih dahulu disemprot/desinfektan sebelum ayam yang baru dimasukkan.
Vaksinasi
Lakukan vaksinasi terutama Vaksin ND pada ayam dewasa setiap tiga bulan sekali.


Pemanfaatan hasil
Hasil pemeliharaan ayam KUB berupa telur. Karena ada pejantannya, maka telur dapat dijadikan telur bibit disamping untuk telur konsumsi se hari-hari. Harga telur bibit ayam KUB saat ini Rp.2500/butir. Kalau sempat ditetaskan maka akan menghasilkan anak ayam (doc), lama penetasan 18 – 21 hari. Harga doc ayam KUB Rp.8000/ekor.
Perkiraan hasil telur dari 28 ekor induk rata-rata 14 butir telur per hari. Porsi pemanfaatan tergantung kebutuhan (disesuaikan jumlah anggota keluarga) misal 30% (4 butir) untuk konsumsi keluarga dan 70%(10 butir) untuk dijual setiap harinya. Ini artinya dengan memelihara ayam KUB maka dapat memenuhi kebutuhan protein hewani keluarga se hari harinya dan tambahan pendapatan keluarga Rp.25.000,- per hari.Biaya pakan setiap hari Rp.6750,-
*Penyuluh BPTP NTB



       
×
Berita Terbaru Update