-->

Notification

×

Iklan

GMPD Sorot Realisasi Dana Desa Lewintana Tahun 2016, Kades Bantah Ada Penyimpangan

Tuesday, March 21, 2017 | Tuesday, March 21, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-03-21T03:25:04Z
Kabupaten Bima, GardaAsakota.-
Belasan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Desa (GMPD) menyorot penggunaan dana desa Lewintana Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Koordinator Lapangan GMPD, Marwan, S. Sos dalam orasi di depan kantor desa Lewintana, Senin (20/3), mempertanyakan pengelolaan dana desa tersebut terutama yang berkaitan dengan alokasi untuk pekerjaan fisik di tahun 2016 lalu.
Salah satunya adalah realisasi pembangunan kantor Polindes, drainase dan pagar kantor desa.Selain itu, katanya, penggunaan dana desa untuk pembangunan jembatan dusun Lewintana senilai Rp40 juta dan rehabilitasi jembatan Dusun Lewidewa senilai Rp15 juta.
"Kami meminta agar penegak hukum atau dinas terkait segera melakukan pemeriksaan atas kegiatan dana desa tahun 2016 lalu," sorotnya.
Bukan hanya itu, GMPD melalui Marwan juga menyorot kinerja Kepala Desa yang disinyalir meninggalkan tugas tanpa keterangan yang jelas. Untuk itu, pihaknya juga secara khusus meminta agar Bupati Bima melalui Camat Soromandi segera memberhentikan atau memecat Kepala Desa setempat.
Menanggapi aksi ini, Kepala Desa Lewintana, Ibrahim Muhammad, menyampaikan bahwa pengelolaan dana desa tahun 2016 sudah sesuai dengan prosedur. Realisasi di lapangan, kata dia, sudah sesuai bidang masing-masing berdasarkan petunjuk dan aturannya.
"Jadi bagi kami tidak ada masalah dalam penggelolaan tahun 2016 itu. Bahkan semua sudah dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat Kabupaten Bima untuk program kegiatan dana desa tersebut," ujarnya.
Hanya saja diakuinya, dalam pekerjaan fisik 2016 memang masih ada item yang belum dikerjakan seperti pembangunan jembatan dan rehab jembatan dengan total alokasi anggaran untuk kedua item pekerjaan itu senilia Rp55 juta. "Tinggal dua item itu saja yang belum dikerjakan, selainnya  sudah tuntas dikerjakan," terangnya.
Dijelaskannya, bahwa keterlambatan pekerjaan dua item program itu karena terhambat kondisi alam yang belum mendukung. Namun saat ini diakuinya, semua bahan materialnya sudah ada di masing masing lokasi pekerjaan. "Intinya pekerjaan itu akan tuntas Maret ini," tegasnya.
Kemudian kaitan dengan tudingan bahwa dirinya meninggalkan tugas tanpa keterangan. Kades Lewintana tegas dibantahnya.  "Saya meninggalkan tugas bukan kepentingan pribadi. Tapi kepentingan warga yakni menjemput program Pusat yang akan masuk di desa ini," terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Donggo IPTU. Syafrudin YS, SH, saat dikonfirmasi usai memfasilitasi pendemo dan pemerintah desa, meminta massa aksi untuk menjaga keamanaan dan ketertiban. Mesti aksi demo sudah diatur oleh Undang-undang, akan tetapi diharapkannya agar muatan tuntutan harus jelas dan memiliki data yang akurat. "Dan kalaupun itu sudah dilengkapi lebih baik dilaporkan secara hukum. Itu lebih baik dibanding berorasi semacam ini," pungkasnya. (GA. Marlin*)
×
Berita Terbaru Update