Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bima dan Pemerintah Propinsi NTB menggelar Mini Job Fair untuk membuka lapangan kerja bagi para generasi yang ada di Kabupaten dan Kota Bima. Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja berupaya memfasilitasi pencari kerja dalam mendapatkan pekerjaan sesuai pengetahuan, keterampilan, bakat dan minat kompetensi para kerja.
"Job Fair merupakan bursa kerja kerjasama Kementerian Ketenagakerjaan bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima guna menyerap para pencari kerja seluas-luasnya baik di Kota, Kabupaten maupun Propinsi," ungkap Kadis Nakertrans Kabupaten Bima melalui Kabid Pembinaan dan Penempatan, H. Mustafa, M.Ap, kepada Garda Asakota, Jumat (10/3).
Kegiatan yang digelar selama dua hari mulai tanggal 10 sampai dengan tanggal 11 Maret ini mengikutsertakan 10 Perusahan kecil dan menengah dan juga unsur Perbankan sekitar wilayah Kota dan Kabupaten Bima. Perusahaan tersebut langsung membuka lowongan kerja secara terbuka di lokasi kegiatan yang dipusatkan di halaman SMKN 10 Bima. Tentunya, kegiatan ini cukup diminati baik kalangan siswa maupun masyarakat umum lainnya yang hendak melamar kerja. "Para pencari kerja sangat antusias dengan kegiatan ini," sebut Mustafa. Diakuinya, upaya ini sebagai salah satu kiat pemerintah untuk menghindari meningkatnya angka pengangguran yang ada di Bima sehingga secara tidak langsung aksi kriminalitas di Bima bisa dikurangi secara perlahan-lahan. Pemerintah Kabupaten Bima dan juga Propinsi berharap kegiatan seperti ini terus ditingkatkan sehingga mampu menciptakan daya saing yang luar biasa antara para pekerja. "Pemerintah juga berterima kasih kepada perusahaan makro dan mikro bahkan perusahaan Bank di Bima yang siap membuka lapangan kerja untuk para generasi sehingga mampu mengurangi angka pengangguran," tutur mantan Camat Lambu ini.
Sementara itu, Kepala SMKN 10 Bima, Jufriadi, SE, M.Si, mengaku sangat berterima kasih kepada Dinas terkait yang terus berupaya untuk membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakatnya, terutama bagi kalangan generasi muda maupun bagi para alumni SMK yang memiliki keahlian masing-masing. "Hal yang paling penting adalah mengurangi angka pengangguran melalui peningkatan penempatan tenaga kerja, sehingga diharapkan mampu meminimalisir meningkatnya angka pengangguran," imbuh Jufriadin. (GA. Imink*)
