-->

Notification

×

Iklan

Bima Berduka, Bumi Partiga Kesultanan Bima Telah Mangkat

Sunday, March 19, 2017 | Sunday, March 19, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-03-19T00:25:42Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
“Kullun Nafsin Jaaiqatul Mauut”, setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Innalillahi Wainnailaihirroji’un. Dou ma Labo Dana Mbojo (Masyarakat dan Tanah Pertiwi Bima) mengalami duka cita karena satu-satunya orang tua Dou Ma Labo Dana Mbojo, DR. Hj. Siti Maryam R. Salahuddin, SH, telah menghembuskan nafas terakhir Sabtu (18/03) sekitar pukul 16.00 Wita di RSUD Bima.
Putri Kesultanan Bima yang bergelar Bumi Partiga ini sebelumnya sempat dirawat dua hari di Klinik Agung Sari Farma. Namun akibat dari penurunan kondisi kesehatannya, akhirnya pada siang harinya dirujuk ke RSUD Bima dan tepat pada pukul 16.00 Wita, Bumi Partiga ini menghembuskan nafas terakhirnya.
Setelah semalam disemayamkan dirumah duka yakni di Pendopo Kesultanan Bima. Rencananya, sosok yang akrab disapa juga dengan Ina Ka’u Mari ini akan dimakamkan pada Minggu siang ini (19/03) di Kompleks Pemakaman Keluarga Kesultanan Bima dihalaman Masjid Sultan Muhammad Salahuddin Bima Jalan Soekarno Hatta Kota Bima.
Segenap warga Bima sangat berduka atas meninggalnya Putri Sultan R. Salahuddin ini. Di Media Sosial seperti Facebook rata-rata warga Bima dan pihak yang mengenal Ina Ka’u Mari menuliskan ucapan turut berbelasungkawanya dan mendoakan Almarhumah agar mendapatkan Khusnul Khatimah dan tempat terbaik disisi Alloh SWT.
Foto: Di Kompleks Masjid Sultan inilah Almarhumah Hj. St Maryam, akan dimakamkan.
“Innalillahi Wainna Ilaihirojiun, kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya kerahmatullah Alm Dr. Hj. Siti Maryam Salahuddin..INA KA'U MARI (puteri ketujuh Sultan Bima ke XXIV..Sultan Salahuddin). Almarhumah wafat dalam usia 90 tahun (1927 - 2017). Meraih gelar Doktor di bidang Filologi Fakultas Sastra Unpad Bandung ketika usia 83 tahun. Alm adalah Tokoh kharismatik, pengabdi, budayawan dan tokoh pejuang wanita Indonesia. Sejak September 1949 menjadi Ketua Muda Persatuan Wanita Republik Indonesia (PERWARI). Sampai akhir hayatnya Alnarhumah tetap mengabdi untuk kepentingan Bangsa dan Negara. Semoga Amal ibadah Almarhumah diterima disisi Allah SWT. Tugas kita melanjutkan cita-cita luhur untuk kepentingan masyarakat dan bangsa. Amin Yaa Rabbal 'Alamin,"
tulis Prof. DR. H. Imran Ismail, salah seorang Dosen dan Pemerhati Budaya Bima yang sempat mewancara Almarhumah dalam rangka penulisan buku "Revolusi Pisik di daerah Bima (1945 - 1949), tanggal 16 September 2016 lalu.
Prof Imran yang menetap di Makassar, di akun Facebooknya juga mengenang sosok Hj. Siti Maryam R. Salahuddin yang merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara dari mendiang Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin dan lahir pada tanggal 13 Juni 1927.  Almarhumah dikenal sebagai sosok yang cerdas dan sebagai pejuang budaya Bima. Pada Tahun 1985, almarhumah mendirikan Yayasan Museum Samparaja dan baru pada tahun 1995 almarhumah baru bisa melanjutkan pendirian Museum Samparaja di Karara.
Selain seabrek prestasi dan penghargaan, almarhumah juga merupakan salah seorang peraih Doktor Tertua di Indonesia dengan IPK 3,44 dalam Bidang Filologi Fakultas Sastra UNPAD dalam umur 83 Tahun pada Selasa 23 November 2010. Gelaran Doktor Tertua ini bahkan memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI) yang sebelumnya dipegang oleh B.R.A. Mooryati Soedibyo yang meraih gelar Doktor dalam usia 79 tahun di tahun 2007, dan DR. Ahmad Wasim Darwis, SH., Sp.N., diusia 79 tahun di tahun 2005.
Hj. Siti Maryam juga pada tahun 1974 pernah mendapatkan penghargaan khusus dari Presiden Soeharto dan menjadi satu-satunya perempuan pertama di Indonesia yang diserahi tugas sebagai Asisten Gubernur.
Almarhumah juga semasa hidupnya aktif dalam berbagai penulisan buku dan sempat menterjemahkan Bo’ Sangaji Kai Catatan Kerajaan Bima dalam bahasa Indonesia bersama dengan Henri Chambert-Loir dan diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia Jakarta.
"Selamat jalan Putri Kebanggaan Dou Ma Labo Dana Mbojo, Semoga Alloh SWT menerima semua amal kebaikan Almarhumah dan menempatkan Almarhumah kedalam Jannah atau Surga NYA, Aamiin YRA," ucap Prof Imran. (GA. IAG*)

×
Berita Terbaru Update