-->

Notification

×

Iklan

LSF RI Berikan Kuliah di STISIP Mbojo Bima

Saturday, February 25, 2017 | Saturday, February 25, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-02-24T23:13:53Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Kembali STISIP Mbojo Bima menyelenggarakan KULIAH TAMU. Kali ini, menghadirkan Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia. Sebuah lembaga negara yang bersifat tetap dan independent di bawah langsung Presiden RI.
Acara hasil kerjasama Career Center STISIP Mbojo Bima dengan BAPPEDA Kabupaten Bima ini, mengangkat tema “Masyarakat Sensor Mandiri, Wujud Kepribadian Bangsa”.
Kuliah tamu ini, langsung dihadiri oleh Wakil Ketua LPF RI, Drs. Dody Budiatman. Berbicara dihadapan ratusan dosen/mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi dan Prodi Adminitrasi Negara kampus setempat.
Dalam kuliahnya, Dody Budiatman, menyampaikan pentingnya Sensor Film, untuk merawat karakter dan moral bangsa. “Sungguh banyak sekali Film, yang jika tidak disensor. Sangat membahyakan moral dan budaya bangsa. Terutama generasi muda kita. Bayangkan, banyak film yang kami sensor bersifat pornografi penuh. Belum lagi, berisi cara penggunaan alat-alat Narkoba,” jelas Dody. Selain itu, menurut Dody, Indonesia dibanjiri film asing. Berandil besar dalam merusak budaya dan kearifan lokal. Terlebih jika film itu telah di dubbing. Sehingga anak-anak bisa menganggap itu adalah budaya Indonesia.
Namun, Dody mengingatkan. Bahwa, jumlah Film yang tak terhitung jumlahnya. Tidak sebanding dengan jumlah anggota LSF RI. Sehingga, dibutuhkan peran semua pihak.
“Perguruan Tinggi seperti STISIP ini. Sangat dibutuhkan perannya untuk melakukan edukasi pada masyarakat, tentang bahayanya film tanpa sensor. Sehingga akan tumbuh sensor mandiri dari masyarakat guna membendung dampak negatif dari film,” lanjut Dody
Pada kesempatan itu Dody juga menyemangati mahasiswa STISIP Mbojo Bima untuk berkarya dalam bidang perfilman. Karena, selain dampak negatif film tanpa sensor. Justru industri film sangat berguna bagi pembentukan karakter bangsa.
“Industri film sangat menjanjikan. Pendapatan Negara India (Bolliwood, red) sudah mengalahkan Hollywood. Selain dari sisi bisnis. Film yang baik, justru berfungsi menjaga moral dan karakter bangsa. Menumbuhkan semangat kepahlawanan dan semangat juang. Jadi adik-adik mahasiswa harus belajar agar bisa masuk di industri ini. Meski hal itu tidak gampang,” imbuh Dody memberi semangat.
Sementara itu, Kepala STISIP Career Center, Hadi Santoso, ST, MM, menjelaskan pentingnya kuliah tamu bagi mahasiswa. Yang merupakan salah satu program kerja dari lembaga yang dipimpinnya.
“Career Center konsen pada penyiapan mahasiswa guna memasuki dunia kerja dan usaha. melalui penguatan soft skill dan mindset mahasiswa. Kuliah tamu hari ini, penting guna membuka wawasan mahasiswa tentang peluang-peluang yang ada, bukan semata menjadi PNS,” ujar hadi.
Acara kuliah tamu tersebut, dibuka oleh oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Drs. Arif Sukirman, MH. Dalam sambutannya, Arif,  mengapresiasi kinerja STISIP Career Center (SCC). Dan merasa bangga dengan kehadiran LSF RI.
“Kami merasa bangga dengan kehadiran LSF RI ini. Dan tidaklah mudah bagi kita untuk mendapatkan kesempatan seperti ini. Karena itu, kepada adik-adik mahasiswa, tolong dimanfaatkan baik-baik kesempatan kali ini,” kata Arif Sukirman.
Acara kuliah itu ditutup dengan penanda tanganan Memorandum Of Understanding (MoU), antara STISIP Career Center dengan LSF RI dihadapan jajaran pimpinan lembaga, BEM, UKM, dan HMPS lingkup STISIP Mbojo Bima. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update