 |
| Foto: H. Abdul Muis HAL |
Pada prinsipnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima memiliki objek wisata yang cukup menarik dikunjungi mulai dari wisata alam pegunungan, bahari, maupun wisata budaya hingga aneka kuliner. Hanya saja, harus diakui bahwa selama ini pemerintah terkendala sarana transportasi dan infrastruktur jalan menuju beberapa obyek wisata seperti di Pantai Pink dan Liriti di Kecamatan Sape, pantai Rontu di bagian Selatan, Tambora dan Sanggar, serta Kalimaya dan Gilibanta di bagian Utara. Padahal wisata bahari di kawasan itu sangat menakjubkan.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten, H. Abdul Muis H. A Latief, mengaku, untuk menggenjot sejumlah potensi wisata di Kabupaten Bima pihaknya sudah menyusun Rencana Induk Pengembangan Daerah (Ripda) Bidang Pariwisata yang meliputi enam Resort Wisata. "Kita tetapkan enam Resort Wisata supaya pengembangannya bisa lebih terarah, terutama menarik minat investor untuk mengelola potensi-potensi tersebut karena memang akan lebih bagus dikelola investor," ungkapnya kepada Garda Asakota belum lama ini.
Menurut H. Abdul Muis, enam Resort Wisata yang sudah ditetapkan itu meliputi antara lain di bagian Timur ada pulau Kelapa, Lariti, dan Pink. "Selain itu ada Tanjung Mariam lokasi paling bagus yang baru ditemukan," sebutnya. Titik lainnya, kata dia, ada di bagian Utara seperti Sangiang, Kalimaya, dan Gilibanda, serta di bagian Selatan ada Woro, Wane, dan Rontu. "Termasuk pantai Kalaki dengan teluk Bimanya sudah ditetapkan sebagai Resort Wisata. Tapi,.kalau khusus pantai Kalaki ini Pemda sudah cukup maksimal menatanya, investasi pemerintah sudah cukup," imbuhnya. Diakuinya, meski masih minim dukungan anggaran, namun kedepan pihaknya akan berupaya memaksimalkan potensi-potensi. "Salah satu yang bisa kita lakukan saat ini adalah membangun gazebo berciri khas Bima di Wane. InsyaAllah akan dibangun 1 unit, sumber anggarannya DAK," pungkas mantan Kabag Kesra Pemkab Bima ini. (GA. 212*)
