-->

Notification

×

Iklan

DMN Gelar Penyemprotan Massal di Kawasan Pertanian Monggo

Thursday, February 9, 2017 | Thursday, February 09, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-02-09T11:12:15Z
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer (DMN), bersama warga Desa Monggo Kecamatan Madapangga melakukan penyemprotan massal di beberapa lokasi tanaman padi di desa setempat, Kamis(9/2). Saat itu, Wabup didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Ir. Rendra Farid, dan sejumlah anggota Muspika Kecamatan Madapangga.
DMN mengapresiasi langkah yang dilakukan warga Desa Monggo. "Inilah wujud nyata terbangunnya sebuah kebersamaan dan semacam ini harus terus dibangun dalam aspek apapun demi untuk membangun daerah ini,” ujarnya. Dia berharap kedepannya kawasan pertanian Monggo ini bukan saja mampu menjadi swasembada padi untuk Kecamatan Madapangga, tapi juga mampu menjadi yang terdepan dalam mensuplai beras di Kabupaten Bima.
Selain itu dirinya menekankan agar komponen warga masyarakat tetap semangat dalam membangun aspek pertanian demi kemajuan daerah Kabupaten Bima.
Pantauan langsung Garda Asakota, pada kesempatan itu Wakil Bupati Bima menyerahkan bantuan dua unit semprot mesin dan bebeberapa obat fungisida dan herbisida kepada para petani. Sementara, Kepala Desa Monggo, Mayor H. Abdul Majid, secara khusus berterimakasih atas kehadiran Wakil Bupati Bima dan Dinas Pertanian dan Perkebunan yang telah mendukung kegiatan penyemproran massal ini. Dijelaskannya bahwa kegiatan penyemprotan massal ini untuk pencegahan lebih dini terhadap tanaman padi yang ada di Kawasan Monggo dan Tolonggeru. Diakuinya,dua Kawasan tersebut semuanya ditanami dengan padi yang terdiri dari 22 kelompok dengan luas areal 650 hektar. "Alhamdulillah, untuk saat ini kondisi tanaman masih dalam kondisi baik, hanya saja di beberapa titik sudah mulai diserang hama dan penyakit seperti yang dialami oleh Kelompok tani Ndano Duwe, Rida Kompo, Fare Keka dan Ompu Kahi. Sesuai hasil laporan PPL Desa, Tanaman padi yang ada di lahan Poktan tersebut sudah mulai diserang penyakit putih palsu dan blas," sebutnya. Meski kondisinya belum masuk dalam tahap fuso atau berat, namun pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan lebih awal agar penyakit tersebut tidak berkembang ke tanaman kelompok lain. "Sebab, kalau sudah berkembang dan masuk tahapan berat jelas akan mempengaruhi hasil panen para petani," terangnya. (GA. Marlin*)
×
Berita Terbaru Update