Rasa trauma dan kehawatiran terus menakuti warga masyarakat Kota Bima. Belum hilang dari ingatan akan bencana banjir bandang beberapa waktu lalu, kali ini warga Kelurahan Rabadompu Kecamatan Rasanae Timur kembali dikagetkan dengan peristiwa longsornya bronjong sepanjang bantaran sungai.
Diduga longsoran ini dipicu pasca dibukanya pintu Dam Rontu tanpa sepengetahuan warga sekitar. "Kami betul betul kaget dan trauma terjadinya longsor bronjong tersebut. Begitu debit air kembali berkurang, diikuti longsornya talud. Harusnya pihak yang berkepentingan yakni pelaksana proyek menginformasikan lebih awal atas dibukanya pintu Dam Rontu, supaya kami tidak lagi mengalami trauma,” kata Amirudin warga lingkungan Kota Baru Kelurahan Rabadompu Barat Minggu (8/1), kepada Garda Asakota.
Untungnya, kata dia, saat itu tak ada warga yang beraktivitas sekitaran longsoran bronjong tersebut. "Tak dipungkiri biasanya setiap hari warga memancing di sepanjang sungai Dam Rontu. Jika saja ada warga saat itu, apa yang terjadi?, mungkin ada yang terbawa arus dan tertimbun longsoran," cetusnya.
Pihaknya meminta kepada pelaksana proyek agar bertanggung jawab atas terjadinya longsor talud yang juga menyebabkan badan jalan retak itu. "Makanya kami minta pembuatan itu harus dilakukan dengan cepat. Sebab bila tidak, banjir itu akan kembali menggenangi rumah warga," desaknya. (GA. 355*)
