-->

Notification

×

Iklan

Selain Hutan Gundul, Anggota Dewan Dapil-3 Klaim Jalan Usaha Tani Desa Sari Penyebab Banjir

Saturday, January 28, 2017 | Saturday, January 28, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-01-28T11:44:49Z
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Di tengah kegiatan masa reses yang dipusatkan di Aula Kantor Camat Sape, Kamis (26/1), salah satu Anggota DPRD Kabupaten Bima, M. Aminurlah, SE, mengkalim bahwa banjir yang terjadi di Kecamatan Sape beberapa hari terakhir,  salah satu pemicunya disebabkan gundulnya kawasan pegunungan yang ada di wilayah Desa Sari Kecamatan Sape.
Dirinya merasa heran melihat kondisi terakhir kawasan pegunungan Desa Sari yang sudah tidak rindang seperti dulu lagi. "Sekarang gundul, apalagi sudah ada jalan tani di atas gunung tersebut. Saya malah khawatir kedepannya, semua rumah yang ada di bawah kawasan pegunungan akan tenggelam oleh banjir.
Sekarang saja,  saya melihat langsung betapa besar dan derasnya air yang turun dari jalan itu dan langsung mengenai rumah-rumah warga yang ada di bawahnya," ujarnya.
Pria yang juga Ketua DPD PAN Kabupaten Bima ini berharap kepada Kepal Desa Sari agar sebelum membangun sesuatu itu perlu dipikirkan matang-matang dan dikoordiansikan dengan berbagai pihak. "Jangan hanya berpikir untuk masa sekarang, tapi pikirkan juga untuk masa yang akan datang," harapnya.
Sementara itu, duta PPP,  Ramlin H. Ahmad, S. Sos, secara khusus meminta kepada kepada Camat Sape agar menginstruksikan kepada Kepada Desa Sari, Drs. Mustakim Husein, agar dapat menutup jalan yang dibuka di atas kawasan pegunungan tersebut.
Menanggapi sorotan keras dari kedua anggota DPRD tersebut, Kepala Desa Sari, Drs. Mustakim Husein, justru menepis pihaknya tidak melakukan koordinasi terhadap pembukaan jalan usaha tani di atas pegunungan. "Tentu saya sudah melakukan musyawarah dengan masyarakat desa, terutama warga masyarakat yang membuka lahan pertanian di atas gunung tersebut," tegasnya.
Dia mengaku, selama ini merasa iba melihat masyarakatnya yang memikul hasil pertaniannya dengan akses jalan yang terbatas. "Mereka naik turun gunung dengan memikul beban berat. Namun setelah akses jalan tersebut dibuka, justru memudah mereka mengambil hasil pertaniannya," imbuhnya.
Kepada wartawan, Kades juga membantah jika jalan usaha tani itu dituding sebagai penyebab banjir. "Itu tidak benar,  kita tahu bersama bahwa banjir di Sape itu bukan sumbernya dari situ saja. Melainkan banjir kiriman dari wilayah Kecamatan Wawo,  Langgudu juga tempat-tempat lain," tepisnya. (GA. 333*)

×
Berita Terbaru Update