Pantauan Wartawan Garda Asakota,
Senin (30/1) di lokasi terminal benar-benar tidak tertata dengan baik ditambah lagi dengan keberadaan tiga titik pembuangan sampah persis ada dalam lokasi terminal bahkan satu titiknya lagi ada di tepat pintu masuk terminal.
Dilihat dari kondisi sampah yang sudah menyengat ditambah lagi tumpukannya yang sudah menggunung membuat para pengunjung terminal merasa tidak
nyaman dengan keberadaan sampah tersebut. "Keberadaan terminal Tente ini benar-benar semrawut, penataannya tidak bagus, ditambah lagi adanya tumpukan sampah yang berbau busuk," keluh warga Teta Kecamatan Lambitu, Saleh Ama Aco, kepada wartawan.
Diakuinya, pihaknya tidak bisa terlalu lama menunggu bis di areal terminal karena tidak bisa bertahan lama akibat bau yang menyengat dan menusuk hidung. "Sampahnya nggak terurus," cetusnya.
Sementara itu, warga lainnya yang juga seorang pedagang di kawasan itu, Mahani, menilai tumpukan sampah tersebut terkesan sengaja dibiarkan karena menurut pantauannya setiap hari di Kecamatan Woha ada
mobil sampah yang mengangkut sampah-sampah rumah tangga keliling wilayah Tente. "Tapi anehnya sampah di terminal tidak mau di angkut," cetusnya. Menurut Mahani, tumpukan sampah yang menggunung ini sudah lama ada, namun para petugas di lapangan tidak ada tanda-tanda mau memanggil mobil pengangkut sampah. Padahal keberadaan sampah ini bisa menimbulkan penyakit pada setiap pengunjung terminal dan juga pengunjung pasar. "Apalagi dilihat dari kondisi sampah bukan hanya aroma yang menyengat, tetapi sudah dibuntuti lalat hijau yang besar-besar apalagi disiram hujan setiap hari," imbuhnya. Mereka berharap kepada instansi terkait dan juga Pemerintah Kabupaten Bima agar segera turun tangan dengan kondisi terminal Tente yang semakin kumuh dan tidak tertata ini. (GA. 555*)
