-->

Notification

×

Iklan

Camat Woha: Pertemuan Wabup dengan Masyarakat Dadibou Upaya Persuasif Menuju Islah

Tuesday, January 17, 2017 | Tuesday, January 17, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-01-17T13:04:29Z
Foto: M. Chandra Kusuma AP
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Bentrok yang terjadi antara Desa Risa dan Dadibou belum sepenuhnya bisa dikatakan berakhir damai atau islah. Pasalnya, pertemuan yang dihelat oleh Pimpinan Daerah melalui
Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer,  Kapolres Kabupaten Bima, dengan komponen masyarakat Dadibou, Senin sore (16/1) belum dikatakan islah karena baru merupakan langkah persuasif
yang diambil oleh pemerintah Kecamatan dan Kepolisian untuk merespon keinginan warga agar secepatnya diketemukan dengan Pemerintah Daerah (Pemda).
Berdasarkan keterangan Camat Woha, M. Candra Kusuma, AP kepada Garda Asakota, Selasa (17/1) menyebutkan bahwa pertemuan itu merupakan upaya mediasi antara pimpinan daerah dengan masyarakat yang bersengketa karena masyarakat Desa Dadibou mengharapkan kehadiran Pimpinan Daerah. "Pertemuan itu berdasarkan permintaan dari warga masyarakat dan juga merupakan
upaya yang dilakukan oleh pihak Kecamatan maupun Kepolisian
untuk meminta kesadaran masyarakat yang terus melakukan aksi pemblokiran jalan
lintas Tente-Godo Senin pagi, agar secepatnya membuka akses jalan tersebut," ungkap Camat Woha.
Menurutnya, pertemuan ini juga tidak terlepas dari pembahasan penting terkait dengan penyerapan masukan masyarakat, mendengarkan tanggapan dari pihak pemerintah daerah dan pihak kepolisian.
Diakuinya, dalam pertemuan itu, pihak masyarakat Dadibou, menuntut masalah kerugian yang dialaminya selama ini diantaranya segera memberikan kejelasan hukum kepada pelaku pengerusakan dan penembakan yang terjadi selama konflik,  mengganti kerugian material yang timbul saat konflik
berupa 4 unit sepeda motor warga dan juga mengganti tanaman jagung warga yang telah dihancurkan.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Bima, H. Dahlan M. Noer, menyesalkan terjadinya konflik antara kedua desa tersebut (Dadibou VS Risa, red) yang mengakibatkan kerusakan material maupun menimbulkan korban jiwa.
Pihak pemerintah, akunya, tidak
akan tinggal diam dan menutup mata dengan keadaan yang terjadi antara kedua Desa tersebut.
Saat itu pula, Wakil Bupati menyarankan kepada Kepala Desa (Kades) Dadibou dan Camat agar melakukan pendataan terkait kerugian yang dialami warga masyarakat Desa Dadibou selama terjadinya konflik.
Chandra kembali menegaskan bahwa, pertemuan Pemda, Kepolisian, dan masyarakat Dadibou, merupakan awal dari upaya Pemkab  Bima untuk mewujudkan islah di kedua desa tersebut. "Jadi, pertemuan dengan masyarakat Desa Dadibou kemarin sebagai langkah persuasif Pemda dan awal dari upaya mewujudkan perdamaian. Dan InshaAllah dalam waktu dekat akan diadakan juga pertemuan lanjutan dengan masyarakat Dee Risa. Karena keinginan masyarakat Desa
Dadibou belum tentu sama dengan yang diinginkan oleh masyarakat Risa," tandasnya seraya berharap pasca pertemuan dengan masyarakat Risa nantinya, secepatnya juga akan diadakan  pertemuan antara kedua Desa yang bersengketa.  "Sehingga Pemkab Bima berharap tidak ada lagi konflik susulan yang justru berdampak buruk bagi kedua belah pihak," imbuhnya. (GA. 555*)


×
Berita Terbaru Update