-->

Notification

×

Iklan

Bantuan Pemerintah Belum Turun, Sekolah Masih Mengandalkan Bantuan Donatur

Sunday, January 22, 2017 | Sunday, January 22, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-01-22T06:14:12Z
Kepala MTsN 1 Padolo Kota Bima
Kota Bima, Garda Asakota.-
Parahnya kerusakan akibat hantaman banjir 21 dan 23 Desember lalu mengakibatkan masih tersendatnya proses kelancaran belajar mengajar di sekolah-sekolah. Tidak hanya fisik sekolah yang rusak, fasilitas dan peralatan sekolah juga banyak yang mengalami kerusakan dan tidak bisa dipergunakan lagi. Banyak dari sekolah-sekolah itu yang kebanyakan menerima bantuan dari para donator atau relawan kemanusiaan. Secara resmi, bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) belum ada satu pun yang turun. Bantuan dari Pemerintah yang diturunkan kesekolah itu masih pada seputaran alat untuk membersihkan sekolah.
Ada tiga sekolah dasar yang dipantau oleh wartawan media ini dari puluhan sekolah di Kota Bima yang mengalami kerusakan akibat banjir. Sekolah-sekolah tersebut yakni SDN 16, SDN 12 dan MTsN Padolo Kota Bima. Ketiga sekolah tersebut dari puluhan sekolah lainnya yang dihantam banjir dengan ketinggian air mencapai dua (2) meter. Karenanya, hampir semua fasilitas yang ada disekolah itu hancur dan rusak sudah tidak bisa dipergunakan lagi.
Tidak hanya itu, banjir yang melanda Kota Bima juga menimbulkan dampak pada nasib para pelajar di tiap sekolah yang tempat tinggalnya dihantam banjir dan mengakibatkan rusaknya perlengkapan sekolah mereka.
Pihak SDN 16 Salama misalnya, mengaku sampai dengan hari ini mereka hanya mendapatkan bantuan perlengkapan dan peralatan sekolah seperti bantuan seragam, buku, alat tulis serta perlengkapan lainnya dari para donatur atau dermawan. “Itu pun sifatnya masih sangat terbatas belum mampu menjangkau semua pelajar. Kalau dari Dinas Pendidikan Kota Bima sendiri sampai saat ini belum ada bantuan yang terealisasi. Mudah-mudahan setelah kami menyerahkan semua nama-nama siswa sesuai dengan permintaan dari Dinas Pendidikan Kota Bima, bantuan tersebut akan segera direalisasikan,” ungkap salah seorang guru SDN 16 Salama Kota Bima, Hanafi, S.Pd., kepada wartawan media ini, Jum’at (20/01).
Hal senada juga kita jumpai di lingkup SDN 12 Kota Bima. Sampai saat ini, pihak sekolah mengaku masih memberikan kesempatan kepada para siswa yang tidak memiliki seragam untuk tetap bersekolah sampai dengan tingkat kebutuhan sekolah mereka terpenuhi. “Dan kami juga tidak menampik ada sejumlah donator yang hadir di sekolah kami ini untuk memberikan bantuan berupa alat-alat tulis juga buku serta seragam. Bahkan ada juga yang memberikan dalam bentuk dana,” ujar salah seorang guru di SDN 12 Kota Bima, Nahri AR, S.Pd.
Berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya, nasib MTsN I Kota Bima justru berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya. Hingga saat ini, pihak sekolah mengaku belum ada satu pun yang memberikan bantuan untuk sekolah itu. “Padahal sekolah kami ini mengalami kerusakan yang sangat parah ketika diterjang oleh arus banjir itu,” cetus Kepala Sekolah MTsN I Kota Bima, H. Arifin, S.Ag., kepada wartawan.
Meski belum mendapat bantuan berupa perlengkapan dan peralatan sekolah guna kelancara Kegiatan Belajar Mengajar. Pihaknya merasa bersyukur karena paska diterjang banjir 21 dan 23 Desember itu, ruang lingkup sekolahnya dipenuhi oleh lumpur dan sampah. Dan saat itu kami dibantu oleh Wakil Walikota yang mengirimkan bantuan dua (2) eksavator dan lima (5) unit truk untuk membersihkan sampah dan lumpur di sekolah kami. “Kami juga berterimakasih kepada para TNI, FPI, para relawan dan semua pihak yang telah memberikan kepeduliannya untuk membantu proses pembersihan sekolah kami dan masyarakat Kota Bima secara umumnya,” ujarnya.
Pihaknya mengaku belum bisa merinci total kerugian yang dialami oleh sekolahnya. “Apalagi semua lantai sekolah hancur. Begitu pun alat-alat elektronik, meja dan bangku yang berjumlah puluhan unit semuanya mengalami kerusakan parah. Hal ini juga yang membuat kami mengambil kebijakan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan system Double Shift yaitu sekolah Pagi dan Sore sampai batas waktu yang tidak bisa kami tetapkan. Semoga apa yang menjadi keinginan dan harapan kami di sekolah ini, utamanya siswa dapat segera diwujudkan,” ujarnya. (GA. Tony*)
×
Berita Terbaru Update