Kota Bima, Garda Asakota.-
Hantaman banjir bandang yang melanda wilayah Kota Bima tanggal 21 dan 23 Desember lalu sungguh telah memporak-porandakan kondisi tatanan kota yang sedang membangun dan berbenah.
Banjir dahsyat sepanjang sejarah Dana Mbojo tersebut tidak hanya menghancurkan rumah warga,jembatan, jalan, perkantoran,pertokoan, puskesmas dan rumah sakit, namun juga menghancurkan dan menggenangi sarana pendidikan.
Dari sekian banyak sekolah yang menjadi korban amukan air bah tersebut adalah SMKPPN (Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian dan Peternakan Negeri) Bima Jatiwangi.Banjir bandang tersebut hampir menenggelamkan sebagian besar kompleks sekolah beserta semua inventaris yang ada hancur dan hanyut akibat banjir.
Agussalim, salah seorang Guru SMKPPN yang di konfirmasi terkait dengan dampak kerusakan yang diakibatkan oleh bencana banjir bandang tersebut menjelaskan bahwa untuk sementara kerugian yang ditimbulkan ditaksir mencapai angka Rp4,8 Milyar.
"Dari pantauan dan pengamatan kami bahwa kondisi sekolah kami 85 porsennya rusak berat termasuk rusaknya alat-alat elektronik yang menjadi aset sekolah tak satupun bisa diselamatkan. Kemudian alat alat drumband semuanya juga terbawa banjir dan pagar sekolah semuanya ambruk," sebutnya.
Diakuinya, Rabu kemarin (28/12) ada
pihak Kementerian Pendidikan Nasional yang melihat secara langsung kondisi sekolahnya sekaligus melakukan pendataan. "Kami hanya berharap semoga sekolah ini secepatnya ditangani supaya aktivitas belajar siswa kembali normal," imbuhnya. (GA. Tony*)
Hantaman banjir bandang yang melanda wilayah Kota Bima tanggal 21 dan 23 Desember lalu sungguh telah memporak-porandakan kondisi tatanan kota yang sedang membangun dan berbenah.
Banjir dahsyat sepanjang sejarah Dana Mbojo tersebut tidak hanya menghancurkan rumah warga,jembatan, jalan, perkantoran,pertokoan, puskesmas dan rumah sakit, namun juga menghancurkan dan menggenangi sarana pendidikan.
Dari sekian banyak sekolah yang menjadi korban amukan air bah tersebut adalah SMKPPN (Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian dan Peternakan Negeri) Bima Jatiwangi.Banjir bandang tersebut hampir menenggelamkan sebagian besar kompleks sekolah beserta semua inventaris yang ada hancur dan hanyut akibat banjir.
Agussalim, salah seorang Guru SMKPPN yang di konfirmasi terkait dengan dampak kerusakan yang diakibatkan oleh bencana banjir bandang tersebut menjelaskan bahwa untuk sementara kerugian yang ditimbulkan ditaksir mencapai angka Rp4,8 Milyar.
"Dari pantauan dan pengamatan kami bahwa kondisi sekolah kami 85 porsennya rusak berat termasuk rusaknya alat-alat elektronik yang menjadi aset sekolah tak satupun bisa diselamatkan. Kemudian alat alat drumband semuanya juga terbawa banjir dan pagar sekolah semuanya ambruk," sebutnya.
Diakuinya, Rabu kemarin (28/12) ada
pihak Kementerian Pendidikan Nasional yang melihat secara langsung kondisi sekolahnya sekaligus melakukan pendataan. "Kami hanya berharap semoga sekolah ini secepatnya ditangani supaya aktivitas belajar siswa kembali normal," imbuhnya. (GA. Tony*)