-->

Notification

×

Iklan

Visi RAMAH Paket IDP-Dahlan Dinilai Tepat

Thursday, August 13, 2015 | Thursday, August 13, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-08-13T06:42:34Z
Mataram, Garda Asakota.-
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang bakal digelar secara serentak pada tanggal 9 Desember mendatang melahirkan sebuah asa atau harapan baru akan hadirnya masyarakat yang memiliki tingkat kehidupan yang lebih baik kedepannya.
Visi dan Misi menjadi salah satu tolok ukur akan kapasitas dan kapabilitas serta komitmen Bakal Calon (Balon) Kepala Daerah dalam membangun daerah yang bakal dipimpinnya kelak.
Salah seorang Aktivis dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Ilham A. Rasul, SE., dalam keterangan persnya di media ini mengaku telah mempelajari sejumlah visi dan misi yang bakal diusung oleh Balon Kepala Daerah di Kabupaten Bima.
“Dan saya melihat, Visi dan Misi pasangan Balon Hj. Indah Dhamayanti Putri (IDP)-Drs. Dahlan M. Nur, yakni Visi RAMAH sangat tepat untuk diterapkan di Kabupaten Bima,” kata Ilham A. Rasul, SE., yang juga saat ini menjabat sebagai Ketua Departemen Bidang Organisasi DPP KNPI RI, kepada media ini, Rabu (12/08).
Dari aspek kajian yang dilakukannya ini, menurutnya RAMAH itu sendiri terdiri atas beberapa aspek kehidupan yakni aspek Religius, Aman, Sejahtera dan Handal.
Religius, kata dia, adalah karakter dasar Masyarakat Bima. Sejumlah didikan budaya yang menjadi ejawantah makna ketauhidan terbangun secara baik dari masa ke masa melalui interaksi, perilaku dan nasehat, sebutlah misalnya “Maja Labo Dahu” yang menjadi didikan bagi perilaku ketaqwaan, “Nggahi Rawi Pahu” yang membentuk sifat dan prinsip konsisten, realistik dan bekerja keras. Belakangan, Almarhum Dae Ferry (Mantan Bupati Bima, red.), menggunakan istilah “Tohompara Ndai Sura Dou Labo Dana” yang bermakna kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan umum.
“Semua didikan budaya itu adalah penerjemahan nilai keagamaan secara hakiki dalam interaksi sosial kemasyarakatan. Namun semua hal itu mengalami kemunduran akibat pemerintah lupa membangun aqidah dan moral secara struktur melalui program dan kebijakan yang menunjang.
Oleh karena itu menghidupkan sistem nilai melalui kebijakan terstruktur dan sistematis akan mengembalikan katakter dasar masyarakat,” jelas pria yang juga merupakan salah satu putra terbaik Desa Ngali Kecamatan Belo ini. AMAN, sebutnya, adalah prasyarat bagi terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan.
Dalam kaca mata sosiologis, tidak berguna harta jika tidak ada rasa aman, kondisi Bima hari ini menunjukkan betapa hukum dan norma tidak lagi menjadi tatanan yang dipatuhi dan dijunjung tinggi. Orang dengan mudah menghilangkan nyawa orang lain, bahkan aparat hukum dan pemerintah kehilangan wibawa.
Cara pandang sektarian berbasis kesamaan asal, menjadi domain dalam membangun bargaining yang lalu berdampak pada munculnya sentimen secara berlebihan. Perang antar desa hampir menghinggapi seluruh wilayah tanpa kecuali, konsolidasi politik kewilayahan menjadi trend. Walhasil, timur, barat, utara, dan selatan seolah hal yang utama sebagai syarat perubahan. Dan ini jelas menjadi ancaman bagi terjadinya disintegrasi. “Dalam kacamata makro ekonomi tentu fakta ini sangat merugikan daerah, investor akan enggan berinvestasi sebab kepastian hukum tdk akan terwujud. Instabilitas sosial dan politik menjadi bom waktu. Hal ini akan berakibat pada lambannya pertumbuhan ekonomi wilayah. Distribusi barang dan jasa terhambat dan penumpukan tenaga kerja akan semakin meluas, akibatnya rakyat akan makin miskin dan muskil bagi terciptanya kesejahteraan rakyat. Karena itu mewujudkan Bima Aman adalah kebutuhan utama dan mendesak buat masyarakat Bima,” terangnya lagi.
Sementara, SEJAHTERA, menurutnya, tentu saja menjadi keinginan semua pihak mendorong peningkatan pendapatan perkapita masyarakat melalui reorientasi kebijakan pembangunan dari domain pertanian menuju pertanian perikanan harus segera digalakkan mengingat yang pertama adanya keterbatasan lahan pertanian, minimnya komoditi unggulan daerah. “Dan yang kedua, potensi perikanan kelautan melimpah ruah dan segera dilakukan industrialisasi produk perikanan kelautan, pembukaan jalur distribusi dalam dan luar negeri sebagai pasar utama komoditi dan lain-lainnya. Hal ini akan secara linier memperluas lapangan kerja masyarakat, angka konsumsi dan saving meningkat yang akan berakibat pada kuatnya kemampuan viskal daerah,” paparnya.
Dan terakhir, HANDAL, menurutnya, keandalan daerah perlu dibangum untuk membentuk citra kapasitas secara eksternal. “Syarat utamanya adalah daerah harus memiliki daya saing baik dari sisi SDM maupun dari sisi produk. Membentuk branding image melalui penciptaan produk unggulan atas komoditi daerah adalah syarat bagi kelayakan sebuah investasi berikut penyiapan infra dan suprastruktur daerah melalui kelengkapan fasilitas dan kemudahan dalam hal perijinan daerah, alur birokrasi yang mudah, cepat dan murah, revitalisasi nilai sejarah juga menjadi potensi wisata yang sangat menggiurkan yang dapat menarik minat para investor dari dalam dan luar Negeri. Jadi kesimpulan saya, Visi RAMAH ini sangat Bima Banget,” tandasnya. (GA. Imam*)
×
Berita Terbaru Update